Raphinha Duri dalam Daging di Barcelona: Bikin Rusuh Ruang Ganti, Picu Amarah Suporter
Raphinha dianggap sebagai duri dalam daging bagi Barcelona, cenderung jelek dalam peforma tapi bertingkah layaknya bintang jempolan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Raphinha Duri dalam Daging di Barcelona: Bikin Rusuh Ruang Ganti, Picu Amarah Suporter
TRIBUNNEWS.COM - Raphinha menjadi sasaran kemarahan fans Barcelona saat Blaugrana secara mengejutkan kalah 1-2 dari Rayo Vallecano pada laga pekan ke-31 LaLiga Spanyol, Kamis (27/4/2023).
Raphinha dianggap sebagai duri dalam daging bagi Barcelona, cenderung jelek dalam peforma tapi bertingkah layaknya bintang jempolan yang bikin ruang ganti jadi gaduh.
Ujung-ujungnya, spekulasi kalau winger asal Brasil itu bakal didepak pelatih Xavi Hernandez pada jendela transfer mendatang, makin kencang terdengar.
Baca juga: Rekor? Itu Biasa Bagi Erling Haaland, Ini Hal-Hal Gila yang Mungkin Anda Belum Tahu Soal Dia
Baca juga: Empat Bintang Barcelona Tolak Lionel Messi Pulang ke Camp Nou, Xavi Pesimistis Bos LaLiga Mau Bantu
Raphinha memang tampil buruk saat Barcelona kalah 1-2 dari tuan rumah Rayo Vallecano pada laga tersebut.
Alvaro Garcia Rivera memberi Vallecano keunggulan di babak pertama sebelum Fran Garcia menjadikannya 2-0 di babak kedua.
Sementara Robert Lewandowski membalaskan satu gol untuk Barcelona, gol yang belakangan terbukti hanya sebagai hiburan.
Kekalahan itu membuat Barca melewatkan kesempatan untuk unggul 14 poin dari Real Madrid di puncak klasemen La Liga.
Sementara Los Blancos menderita kekalahan 4-2 dari Girona, Blaugrana juga kalah. Saat ini, skuad asuhan Xavi tersebut memiliki 76 poin dari 31 pertandingan.
Raphinha, bagaimanapun, adalah pemain yang menerima sebagian besar kritik.
Pemain sayap Brasil itu tidak menyelesaikan dribel dan tidak melakukan umpan silang sukses selama pertandingan melawan Vallecano.
Dia tidak mencoba duel udara, melakukan tiga pelanggaran, dan kehilangan penguasaan bola sebanyak 21 kali.
Penampilan buruk Raphinha itu membuat para suporter mengecam sang penyerang di media sosial.
Seseorang menulis di Twitter: