Frank Lampard Minta Todd Boehly Hentikan Tradisi Gonta-ganti Pelatih Chelsea sejak Era Abramovich
Lampard menilai Todd Boehly harus meninggalkan strategi Roman Abramovich sebelumnya terkait penunjukkan manajer baru untuk Chelsea
Penulis: Bobby W
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Frank Lampard mendukung keputusan Chelsea untuk mengeksplorasi semua opsi kandidat pelatih Chelsea selanjutnya termasuk sosok Mauricio Pochettino yang kabarnya bakal segera merapat.
Namun begitu, Lampard meminta penunjukkan manajer baru itu harus bersifat jangka panjang dan tak berlangsung dengan periode yang singkat seperti yang sudah-sudah.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers jelang Arsenal vs Chelsea pada Selasa (2/5/2023) pagi waktu setempat.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Chelsea telah memecat Graham Potter bulan lalu setelah timnya meraih rentetan hasil buruk.
Pasca pemecatan tersebut, tim perekrutan Chelsea telah menjalin kontak dengan beberapa kandidat termasuk Julian Nagelsmann, Luis Enrique dan yang terhangat adalah sosok Mauricio Pochettino.
Baca juga: Jadwal Voli SEA Games 2023: Filipina Main Tanpa Pemain Andalan, Rivan Nurmulki Cs Dijagokan Menang
Sosok mantan manajer Tottenham tersebut santer dikabarkan akan memimpin di Stamford Bridge setelah masa manajemen interim Lampard berakhir.
Menanggapi nama-nama calon penggantinya tersebut, Lampard buka suara terkait strategi pemilihan manajer Chelsea berikutnya yang hingga kini masih belum rampung.
"Apakah mereka [Chelsea] perlu membutuhkan waktu untuk mendapatkan manajer yang tepat? Ya, mereka harus benar-benar melakukannya," kata Lampard seperti yang dikutip Tribunnews dari Mirror.
"Kami berada pada tahap di mana kami sadar betul bahwa kami tidak akan bermain di Eropa musim depan."
Lampard menilai kepastian tersebut ini yang selama ini ditunggu oleh para calon manajer Chelsea guna menyusun strategi mereka di musim depan.
"Manajer lain mungkin akan mengatakan, 'Saya akan melihat dan menunggu hingga sebelum pra-musim ketika saya dapat menegakkan apa yang ingin saya lakukan sebelum bergabung'." lanjut Lampard.
Lampard juga buka suara terkait isu dari beberapa pihak dan media yang menilai dirinya bakal dipecat sebelum musim ini berakhir.
Ia menilai tak mungkin ada sosok kandidat pelatih baru yang mau menggantikan dirinya sebelum musim ini rampung mengingat jadwal akhir Chelsea di Liga Inggris dipenuhi dengan laga lawan tim besar.
Baca juga: Jadwal Arsenal vs Chelsea Live SCTV: 2 Rekor Buruk Bayangi Lampard jika Kalah di Emirates
"Ini bukan tindakan konyol dari mereka (manajer), kami masih memiliki laga melawan tim empat besar dan itu akan menjadi proses yang amat sulit," ujarnya.
Selain berbicara soal penggantinya, Lampard juga menilai Todd Boehly harus meninggalkan strategi Roman Abramovich sebelumnya terkait penunjukkan manajer untuk membangun kesuksesan jangka panjang.
"Saya tidak berpikir selalu ada metode yang jelas tetapi saya pikir jika Anda mencoba bekerja untuk sesuatu, Anda melihat model sukses di puncak liga saat ini dan Anda melihat manajer yang telah bekerja di sana dalam waktu yang lama," kata Lampard.
Ia menilai hal itu bisa dilihat dari kesuksesan Pep Guardiola yang sudah menukangi Manchester City cukup lama.
"Rekrutmen sejalan dengan jenis skuad dan identitas yang ingin mereka bawa dan itu bekerja ke arah itu."
"Anda melihat City, Liverpool, dan Arsenal [berhasil dengan manajer jangka panjang]. Jadi, jelas, jika Anda ingin sampai di sana, itu adalah sesuatu yang semoga sejalan."
Tradisi kerap bergantinya manajer di era Abramovih inilah yang dinilai Lampard harus segera ditinggalkan Chelsea bersama Todd Boehly.
"Kami harus menemukan cara agar sejalan. Saya selalu menjadi bagian dari tim Chelsea yang sering mengganti manajer. Dengan pandangan retrospeksi yang santai, mudah untuk mengatakan saya memiliki kesuksesan besar. Saya memenangkan tiga gelar [liga] tetapi seharusnya saya memenangkan lima atau enam gelar (kalau memiliki satu manajer yang sama)."
"Kami mungkin telah memenangkan lebih banyak gelar jika kami memiliki lebih banyak konsistensi dan dapat bekerja ke arah satu arah. Dan saya merasa seperti kami seharusnya melakukannya."
(Tribunnews.com/Bobby WIratama)