TRIBUNNEWS.COM- Mohamed Salah memang pantas menyandang gelar raja Anfield saat ini.

Terakhir kali Mohamed Salah gagal mencetak gol di kandang Liverpool ini adalah pada 21 Januari silam saat The Reds ditahan imbang Chelsea 0-0.

Setelahnya, Mohamed Salah, striker Mesir tersebut selalu menjebol gawang lawan di Liga Primer setiap kali bermain di Merseyside.

Yang teranyar adalah saat Salah menjebol gawang Fulham lewat titik putih untuk mengantarkan kemenangan The Reds 1-0 dalam pekan ke-28 Liga Primer di Anfield, Kamis (4/5) dini hari tadi.

Salah pun menjadi pemain Liverpool pertama yang mencetak gol dalam delapan penampilan kandang berturut-turut, sejak Luis Suarez melakukannya antara April 2013 dan Januari 2014.

Setelah gagal mengeksekusi penalti baru-baru ini melawan Bournemouth dan Arsenal, Salah kini mencetak penalti dalam pertandingan beruntun untuk membantu menjaga momentum kemenangan Liverpool.

Duel di Anfield ini berlangsung seru sejak menit pertama. Fulham yang diasuh Marco Silva tampil gagah berani dengan bermain agresif.

Mereka nyaris mencetak gol pada menit ke-14. Sayangnya, bola tembakan Carlos Vinicius masih bisa ditepis keluar oleh Kiper Alisson dan hanya berbuah sepak pojok.

Fulham terus menekan Liverpool hingga memasuki menit ke-35. Namun, belum ada peluang yang mengancam gawang Alisson. Justru The Cottager mendapat petaka tiga menit kemudian.

Bermula dari aksi Darwin Nunez yang melesat masuk ke kotak penalti, dan memaksa Issa Diop untuk menjatuhkannya. Wasit pun menunjuk titik putih.
Salah dengan tenang mengeksekusi bola. Itulah gol ke-99 Salah di Anfield dalam berbagai kompetisi untuk Liverpool sejauh ini.

Babak kedua, Fulham masih lebih banyak menekan. Mereka mendapat peluang emas di menit ke-75 lagi-lagi lewat Carlos lewat tendangan jarak dekat.
Namun, lagi-lagi tendangannya bisa ditahan Alisson yang tampil gemilang. Sampai bubaran skor bertahan 1-0 untuk kemenangan Liverpool.

Ini menjadi lima kemenangan beruntun pertama The Reds musim ini. Di atas kertas, mereka masih punya peluang untuk mencuri tiket Liga Champions.

Namun, hal itu segera ditepis sang pelatih, Juergen Klopp.

"Tidak. Saya tidak merasakannya seperti itu tapi itu tidak berarti apa-apa. Ini tentang probabilitas," kata bos The Reds ketika ditanya apakah finis keempat sudah realistis, seperti dikutip dari BBC.