Untung-Rugi Timnas Indonesia Tantang Argentina, Bagus Buat Bisnis Tapi Peringkat FIFA Bisa Mandek
besar kemungkinan kalau Timnas Indonesia juga akan menerima kerugian terkait peringkat FIFA yang mandek.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Untung Rugi Timnas Indonesia Tantang Argentina, Bagus Buat Bisnis Tapi Peringkat FIFA Mandek
TRIBUNNEWS.COM - Ada keuntungan dan kerugian yang bakal diterima Timnas Indonesia jika laga menghadapi Timnas Argentina pada momentum FIFA Matchday Juni mendatang terlaksana.
Satu di antara keuntungan yang bakal diterima Timnas Indonesia adalah soal promosi dan profit di aspek bisnis.
Namun, besar kemungkinan kalau Timnas Indonesia juga akan menerima kerugian terkait peringkat FIFA yang mandek.
Baca juga: Dibilang Anak Sundal oleh Fans PSG, Messi Pertimbangkan Putus Kontrak dalam 10 Hari ke Depan
Baca juga: Belum Ada Hitam di Atas Putih, Erick Thohir Belum Bisa Pastikan Timnas Argentina Hadapi Indonesia
Tren Naiknya Peringkat Timnas Indonesia Bakal Terhenti
Timnas Indonesia diwacanakan menghadapi dua lawan lebih kuat pada FIFA Matchday bulan Juni, sulit menang melawan Palestina dan Argentina.
Timnas Indonesia harus bersiap tak melanjutkan tren merangkak di ranking FIFA, apabila melihat profil calon lawan pada bulan depan.
PSSI sejauh ini telah memastikan kedatangan Palestina, dan dikabarkan bakal dijadikan lawan tanding oleh Argentina.
Palestina saat ini menghuni peringkat 93 pada ranking FIFA, sementara Argentina selepas menjadi juara Piala Dunia 2022 bertengger di puncak.
Timnas Argentina besutan Lionel Scaloni sedang menjalani bulan madu setelah meraih trofi terbesar dunia di Qatar.
Pada bulan Maret, Lionel Messi cs mengalahkan Panama dan Curacao, dan berniat menghadapi lawan mudah pada Juni.
Jurnalis Argentina Gaston Edul membocorkan rencana AFA untuk membawa tim Tango ke Asia, dengan China dan Indonesia sebagai kandidat terkuat.
Pihak PSSI belum mengkonfirmasi kabar tersebut, tetapi pertandingan Indonesia melawan Argentina telanjur nongol di laman resmi PSSI (untuk kemudian dihapus).
"Yang sudah pasti tanggal 14 Juni, timnas Indonesia akan melawan timnas Palestina di Stadion GBT, Surabaya," ucap Zainudin (5/5/2023).
"Tentang kehadiran timnas Argentina ke Indonesia belum dapat saya konfirmasikan," tegasnya.
Sebelum ini, PSSI cenderung memilih lawan mudah di FIFA Matchday, atau lawan berperingkat lebih tinggi tetapi dengan materi pemain lebih lemah.
Timor Leste dapat ditaklukkan dengan mudah pada Januari 2022, lalu duel melawan Curacao juga bisa dimenangi walau dengan susah payah (Oktober 2022).
Hanya pada laga melawan Burundi, tim Garuda tak melakukan sapu bersih, lantaran ditahan imbang 2-2 setelah menang 3-1 pada laga pertama (Maret 2023).
Hasil positif pada FIFA Matchday, dibarengi penampilan impresif di laga resmi (Kualifikasi Piala Asia 2023 dan Piala AFF 2020/2022), membuat Indonesia merangkak di ranking dunia.
Saat Shin Tae-yong datang pada 2019, Indonesia terjerembab di peringkat 170, lalu pada detik ini, tim Merah Putih berkibar di peringkat 149.
Tren menanjak itu terancam tak berlanjut untuk sementara waktu, jika melihat profil dua tim lawan pada Juni.
Palestina merupakan tim penghuni peringkat 93 dan memiliki pemain berkualitas seperti eks Persib Mohammed Rashid.
Kans Indonesia untuk menaklukkan Palestina sudah terbilang sulit, apalagi jika berjumpa Argentina.
Argentina bisa dibilang berada di level yang berbeda dengan Indonesia, sehingga harapan terbaik bagi Rizky Ridho dkk adalah bobol sesedikit mungkin.
Terakhir kali Indonesia kedatangan "alumnus" Piala Dunia pada 2010, Uruguay membantai tim Garuda dengan skor 7-1.
Apabila pada akhirnya Indonesia menelan kekalahan dari Palestina dan Argentina, publik Tanah Air harus siap melihat tak ada kabar baik di ranking FIFA.
Timnas Indonesia Bisa Raup Banyak Keuntungan
Terlepas dari potensi kerugian tersebut, Timnas Indonesia juga bisa mendapatkan sejumlah keuntungan dari laga melawan Timnas Argentina.
Menurut CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono mengatakan apabila Argentina bisa datang melawan timnas Indonesia tentu akan banyak keuntungan yang didapatkan.
Khususnya untuk sepak bola Indonesia yang ingin mengembalikan citra sepak bola bersih dan berprestasi.
"Untuk sepak bola Indonesia ya saya lihat sekarang sepak bola Indonesia itu sangat diperlukan gairah baru karena masudnya sudah banyak isu miring, dari pengaturan skor atau match fixing, tidak tahu benar atau nggak ya," ujar Arif Putra Wicaksono saat dihubungi BolaSport.com, Kamis (4/5/2023).
"Tapi itu kan rumornya sudah mendarah daginglah ya, sampai kecurigaan kepada wasit, tragedi Kanjuruhan, dan cancel dari Piala Dunia U-20, jadi saya rasa Indonesia memang sangat amat butuh sebuah PR (publik relation) atau gairah baru untuk di sepak bola," lanjutnya.
"Karena kalau kita ingat sebenarnya pada tahun 2013 lalu banyak klub-klub berdatangan ke Indonesia itu juga tumbuh minat dan ada pasar baru dari sepak bola."
Dengan begitu, Arif menilai bisnis sepak bola Indonesia akan menjadi lebih bagus.
Namun, ia menekankan bukan hanya soal dari segi bisnis saja.
Arif menilai banyak keuntungan yang bisa dilihat bukan hanya dari segi bisnis.
Akan tetapi, sepak bola Indonesia pun akan dikenal dan diketahui oleh dunia.
"Jadi bisnis banyak orang buka usaha dari bola, pemain-pemain dari luar ke Indonesia juga lebih sering, dan kita masuk dalam peta marketing sepak bola atau pasar sepak bola dunia, kita bisa masuk klub-klub radar dunia," ucap Arif.
"Jadi saya rasa ini sangat amat bagus ya dari segi bisnis maupun dari segi yang dibutuhkan sepak bola saat ini ya sesuatu hal-hal yang seperti ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan mendatangkan Argentina memang bakal mengeluarkan uang yang cukup banyak.
Ini juga sudah ditunjukkan China dimana ia sudah menyiapkan uang ratusan miliar untuk mendatangkan Argentina.
Menurut Arif Argentina memang salah satu negara yang memang memasang bandrol tinggi apabila ingin main lawan mereka.
Ia mengatakan sebelum Argentina juara sebagai Piala Dunia 2022 saja telah dibandrol harga sebesar 5 juta USD atau setara Rp73.479.750.000.
Dengan mendatangkan tim hebat dan membutuhkan uang miliaran.
Arif menilai Indonesia tak akan rugi karena banyak keuntungan yang didapatkan.
Bahkan meski ratusan miliar yang bakal dikeluarkan, Arif mengatakan uang ini akan tertutupi dengan sponsor dan tiket yang dijual nantinya.
"Jadi mestinya dengan sekarang mereka mendapat gelar juara dunia pasti harganya bisa diatas itu," ujarnya.
"Tapi kembali lagi kalau dilihat dari segi bisnis ini menurut saya menguntungkan karena kita juga sudah lama tidak didatangin klub-klub Eropa atau pemain bintang, terus habis itu konser-konser juga rame dari Blackpink dan yang lainnya kan harga tiket begitu fantastis," tambahnya.
"Jadi sebenarnya fans sepak bola ini juga sebenarnya haus hiburan sepak bola premium, jadi saya rasa sebenarnya dari segi bisnisnya masuk karena ini seperti kesempatan sekali seumur hidup. Messi bermain di GBK dengan status sebagai juara dunia."
(BolaNas/Najmul Ula/BolaSport/Wila Wildayanti)