Tak Gentar Hadapi Man City di Liga Champions, Carlo Ancelotti Singgung Magis Santiago Bernabeu
Real Madrid akan menghadapi partai penting melawan Manchester City pada leg pertama babak semifinal Liga Champions, Rabu (10/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid akan menghadapi partai penting melawan Manchester City pada leg pertama babak semifinal Liga Champions, Rabu (10/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Jelang laga Real Madrid vs Manchester City itu bergulir, Carlo Ancelotti menyinggung magis Santiago Bernabeu.
Itu merupakan sebuah peringatan bagi Manchester City yang sudah pernah mengalami pahitnya terkena comeback di Santiago Bernabeu pada semifinal Liga Champions musim lalu.
Baca juga: Wayne Rooney Jagokan Manchester City, Menurutnya Real Madrid Bakal Hancur, Begini Kata Rooney
Awalnya tim asuhan Pep Guardiola sempat unggul dengan skor 1-0 melalui Gol Riyad Mahrez (73').
Lalu, jelang akhir pertandingan babak kedua, Los Blancos mencetak dua gol lewat Rodrygo (90', 91').
Karena agregat jadi sama kuat 5-5, laga kemudian dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Di sinilah malapetaka terjadi, Karim Benzema mengubur mimpi The Citizens ke partai final pada menit ke-95 melalui titik penalti.
Situasi Beda, Peringatan Sama
Meski Manchester City kali ini datang ke Spanyol dengan situasi yang berbeda, Carlo Ancelotti tetap tidak bergeming.
Seperti yang diketahui, The Citizens tak terkalahkan dalam 20 laga terakhir di semua kompetisi.
Apalagi mereka kini punya striker tajam, yaitu Erling Haaland yang telah menorehkan 12 gol di Liga Champions (top-skorer).
Namun, bagaimanapun sang juara tahan tahu bagaimana caranya untuk meraih kemenangan, terutama ketika sedang bermain di kandang.
Santiago Bernabeu sering berperan dalam perjalanan Los Blancos meraih gelar-gelar bergengsi.
"Kami telah mencapai semua gelar yang mungkin dalam dua musim dan kami bersiap untuk tantangan Liga Champions berikutnya dalam lingkungan yang menyenangkan," kata Ancelotti.
"Kami akan bersaing dengan baik karena kami sangat dekat dengan final lainnya, dan kami akan melakukan segala yang mungkin untuk sampai ke sana."
"Di leg pertama melawan City, kami akan mendapat keuntungan karena kami bermain dengan 12 lawan 11," tegasnya.
Dikutip dari Mundo Deportivo, pasukan Guardiola harus mencegah pemain nomor 12 (suporter) Real Madrid memberikan efek yang bisa menghancurkan tim mereka.
Dalam pengertian itu, juru taktik asal Spanyol itu harus tahu bagaimana 'bermain' dengan tempo pertandingan.
Man City dapat muncul sebagai pemenang di akhir, tetapi dengan segala cara mereka harus menghindari kekalahan di kandang El Real lebih dari apa yang bisa mereka balaskan nanti di Stadion Etihad pada leg kedua.
Aspek Lain
Dalam sebuah pertandingan, para pelatih harus siap melakukan perubahan di atas lapangan guna meraih kemenangan.
Sejauh ini, Ancelotti sering kali unggul dalam hal ini dibandingkan dengan pelatih-pelatih lain.
Jadi guna menghentikan laju El Real, Guardiola harus berpikir taktis dan merespon berbagai skema yang digunakan oleh sang lawan.
Contohnya, pada musim lalu pelatih Real Madrid itu tak ragu-ragu ketika harus mengeluarkan Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric dari lapangan untuk memasukkan Rodrygo, Eduardo Camavinga, dan Marco Asensio yang terbukti berhasil mengubah jalannya permainan.
Sementara Guardiola tidak mampu merespon gerakan itu dengan sukses dan akhirnya The Citizens pun tumbang.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.