Kronologi Pelanggaran Ivan Toney hingga Kena Sanksi Larangan Bermain 8 Bulan, Bermula pada 2017
Striker Brentford FC Ivan Toney dijatuhi hukuman larangan bermain sepakbola selama delapan bulan lamanya. Ivan juga dikenai denda sekitar Rp 927 juta.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Striker Brentford FC Ivan Toney dijatuhi hukuman larangan bermain sepakbola selama delapan bulan lamanya.
Sanksi tersebut dikeluarkan oleh Asiosiasi Sepak bola Inggirs atau FA buntut pelanggaran yang dilakukan oleh Ivan Toney atas keterlibatannya dalam kasus perjudian.
Dengan larangan itu berarti Toney akan melewatkan dua pertandingan terakhir Brentford musim ini dan tidak akan bisa bermain lagi hingga Januari 2024.
Tak hanya diskors 8 bulan bertanding oleh FA, Ivan Toney juga dikenai denda sebesar 50 ribu pounsterling atau sekitar 927 juta rupiah.
Awalnya, Toney didakwa dengan 262 pelanggaran aturan FA E8, tetapi FA kemudian menarik 30 pelanggaran tersebut.
Dikutip dari BBC Sports, waktu pelanggaran yang dinyatakan bersalah Toney terjadi antara 25 Februari 2017 dan 23 Januari 2021 di mana pada periode itu ia memperkuat beberap klub.
Baca juga: Gaya Striker Manchester City Tak Seperti Ivan Toney, Mikel Arteta Beri Wejangan untuk William Saliba
Kasus ini berawal dari dugaan taruhan yang dilakukan pada tahun 2017, ketika dia dipinjamkan dari Newcastle bersama Scunthorpe United.
Kemudian, ini berlanjut ketika ia berpindah ke Wigan Athletic, Peterborough United dan timnya saat ini, Brentford.
Aturan E8 FA menyatakan bahwa peserta tidak boleh bertaruh, baik secara langsung atau tidak langsung, atau menginstruksikan, mengizinkan, menyebabkan atau memungkinkan siapa pun untuk bertaruh pada pertandingan yang mereka ikuti atau pengaruhi.
Pemain, manajer, pelatih, staf klub, direktur, dan agen berlisensi yang terlibat dalam sepak bola secara global dilarang bertaruh di Liga Premier, EFL, Liga Nasional, Liga Super Wanita, Kejuaraan Wanita, dan liga Utara, Selatan, dan Isthmian.
Larangan tersebut juga mencakup taruhan pada masalah terkait sepak bola lainnya seperti transfer pemain, penunjukan manajerial, atau pemilihan tim.
Larangan Toney hanya mencakup di sepak bola Inggris yang berarti jika dia pindah ke luar negeri pada musim panas, FA harus mengajukan permintaan ke FIFA jika ingin memperpanjang larangan tersebut di seluruh dunia.
Baca juga: Meski Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Satu-satunya Tim London di Liga Champions Musim Depan
Dalam sebuah pernyataan, Brentford mengatakan mereka menunggu publikasi alasan tertulis dari komisi pengaturan independen.
"Kami akan meninjaunya sebelum mempertimbangkan langkah selanjutnya," tulis Brenford dalam pernyataannya.
Sementara itu, Ivan Toney mengaku kecewa atas sanksi yang ditujukan kepadanya ini. Ia juga masih menuggu alasan rinci terkait sanksi yang ditujukan kepadanya ini.
"Alasan tertulis untuk keputusan komisi belum dipublikasikan, jadi saya tidak memberikan komentar lebih lanjut pada saat ini selain berterima kasih kepada keluarga dan teman saya, Brentford FC dan penggemar kami atas dukungan mereka yang berkelanjutan, melalui masa yang sangat sulit."
"Saya sekarang fokus untuk kembali memainkan permainan yang saya sukai musim depan," ungkap Toney.
Kasus pelanggaran terkait aturan perjudian ini bukan kali pertama terjadi di Inggris, sebelumnya bek Inggris Kieran Trippier juga dilarang selama 10 minggu oleh FA pada Desember 2020.
Kala itu ia memberikan informasi kepada orang lain untuk bertaruh pada transfernya dari Tottenham ke Atletico Madrid.
Pada 2017, Joey Barton - yang saat itu menjadi pemain Burnley - dilarang selama 18 bulan, dikurangi menjadi 13 bulan setelah banding, setelah mengakui menempatkan 1.260 taruhan terkait sepak bola selama periode 10 tahun.
Kini, Ivan Toney yang mencetak 21 gol dalam 35 penampilan untuk Brentford musim ini masih berhak mengajukan banding atas hukuman tersebut.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.