Thailand Berbenah setelah Kalah dari Indonesia: Manajer Mundur, Pemain Pensiun & Pelatih Bertahan
Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) berbenah akibat insiden adu jotos dengan Timnas U22 Indonesia saat final SEA Games 2023.
Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Imbas insiden bentrokan dengan Timnas U22 Indonesia di Final SEA Games 2023, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) berbenah.
Insiden tersebut membuat manajer tim U22, Yutthana Yimkarun mengundurkan diri.
Tidak hanya itu, ada satu pemain keturunan yang memberikan sinyal akan meninggalkan Thailand.
Namun terlepas dari itu semua, pelatih Issara Sritaro tetap dipercaya penuh untuk menukangi Tim Gajah Perang.
Baca juga: Didampingi Erick Thohir, Timnas U22 Indonesia Gelar Pawai Juara Medali Emas SEA Games 2023
Menyikapi hal tersebut Ketum FAT, Somyot Pumpanmuang meminta maaf atas kejadi memalukan di final kemarin.
"Kami meminta maaf kepada penggemar sepak bola atas insiden ini," ujar Somyot Pumpanmuang dilansir Thanh Nien, Kamis (18/5/2023).
Somyot juga menghimbau kepada pemain muda Thailand agar lebih santun dalam bertindak.
"Saya memerintahkan seluruh tim untuk mengendalikan emosi."
"Memang itu hal-hal yang tidak boleh terjadi dalam pertandingan sepak bola," tambah ketua FAT itu.
Baca juga: Profil Jonathan Khemdee, Bek Timnas U22 Thailand yang Tertangkap Kamera Buang Medali SEA Games 2023
Somyot Pumpanmuang juga mengomentari tindakan salah satu pemain keturunan Denmark-Thailand, Jonathan Khemdee.
Jonathan Khemdee memberikan sinyal akan pensiun dari timnas.
Hal tersebut diketahui melalui postingan Instagram pribadinya yang viral.
"Pertandingan ini akan menjadi pertandingan terakhir untuk tim nasional Thailand saya," tulis Jonathan Khemdee dalam sepenggal caption.
Menyikap hal tersebut Ketum FAT tidak bisa memaksa pemain keturunan Denmark-Thailand tersebut.
Somyot Pumpanmuang legowo Jika benar Jonathan Khemdee benar akan meninggalkan Thailand.
“Jika Jonathan tidak bermain lagi untuk Thailand itu merupakan haknya, FAT akan menghormati," tegas Somyot Pumpanmuang.
"Tapi jika di masa depan dia ingin bermain untuk Thailand, kami tetap membuka tangan," tutup Somyot Pumpanmuang.
Atas kesuluruhan kekacauan final SEA Games 2023 kemarin, Somyot Pumpanmuang tetap mempercayai pelatih Thailand.
Issara Sritaro akan menukangi Tim Gajah Perang muda untuk beberapa agenda kedepan.
"Masa depan Issara Sritaro sebagai pelatih U22, kami akan terus mendukungnya seperti sebelumnya."
Namun Thailand harus kehilangan sosok manjernya, Yutthana Yimkarun yang mengundurkan diri.
Yutthana merasa gagal karena tidak bisa memenuhi target medali emas dan mengontrol timnya saat terjadi kerusuhan.
“Thailand harus menerima kekalahan dari Indonesia. Kami melakukan gagal memenuhi raihan medali emas," ujar Yutthana.
"Pemain dan official ada yang bertarung itu juga salah, mereka tidak mengendalikan emosi dengan baik."
Kronologi Kerusuhan
Wasit memberikan perpanjangan waktu 7 menit di babak kedua. Saat itu Timnas U22 Indonesia masih memimpin 2-1 atas Thailand.
Namun menjelang detik terakhir Timnas U22 Indonesia melakukan pelanggaran.
Wasit yang meniup peluit pelanggaran, disalahkan tafsirkan oleh pemain Timnas U22 Indonesia dan official.
Bahkan pelatih Indra Sjafri telah memasuki lapangan dengan berselebrasi.
Ternyata peluit tersebut ditujukan untuk pelanggaran dan kesempatan Thailand melakukan tendangan bebas.
Akhirnya bola yang diangkat menuju kotak penalti mampu disambut oleh Yotsakor Burapha dan berbuah gol penyeimbang.
Baca juga: Pesan Indra Sjafri saat Insiden Ricuh Timnas U22 Indonesia vs Thailand: Ini Sepak Bola Bukan Gulat
Setelah menyamakan kedudukan 2-2 , official dan pelatih Thailand melalukan selebrasi ke arah bench Timnas U22 Indonesia.
Hal tersebut mengundang benturan ringan di area Media Officer lapangan.
Namun perselisihan dapat direlai, serta dilanjutkan secara tertib menuju extra time.
Berlanjut pada menit pertama extra time, Irfan Jauhari membuat seluruh isi stadion Olimpiade, Phnom Penh bergemuruh.
Akhirnya official Timnas U22 Indonesia melakukan selebrasi ke arah bench Thailand.
Akhirnya menciptakan kerumunan yang saling adu jotos di pinggir lapangan.
Bahkan Manajer Timnas U22 Indonesia, Sumardji sempat terjatuh karena merelai.
Asisten wasit yang di pinggir lapangan akhirnya membocorkan sosok-sosok yang melakukan adu jotos.
Akhirnya wasit asal Oman, Qasim Matar Ali Al Hatmi menghadiahkan lima kartu merah. Dua untuk Timnas U22 Indonesia dan tiga lainnya untuk Thailand.
Komang Teguh Trisnanda dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart harus keluar dari area lapangan.
Masing-masing negara juga kehilangan official-nya yang terkena ganjar kartu merah.
Baca juga: Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Timnas U22 Indonesia Juara, Inter Milan ke Final Liga Champions
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.