Pep Guardiola Gundah, Kasus Pelanggaran Financial Bikin Euforia Juara Manchester City Tercoreng
Tuduhan kasus pelanggaran financial membuat euforia perayaan gelar juara Manchester City tercoreng.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin

TRIBUNNEWS.COM - Tuduhan kasus pelanggaran financial membuat perayaan gelar juara Manchester City tercoreng.
Mancherster City sukses meraih hattrick juara liga inggris di bawah kepemimpinan Pep Guardiola.
Dalam tiga musim terakhir, Man City sukses meraihnya melalui persaingan yang cukup ketat dengan Arsenal di musim ini. Sedangkan di musim lalu mereka juga bertarung sengit dengan Liverpool.
The Citizens tampil konsisten sehingga mampu mengambil alih puncak klasemen di pekan-pekan terakhir Liga Inggris dari Arsenal yang sebelumnya memimpin cukup lama.
Penyerahan trofi juara Liga Inggris telah digelar akhir pekan kemarin dalam laga melawan Chelsea di Etihad Stadium, Minggu (21/5).
Namun demikian, euforia perayaan juara ini tercoreng dengan skandal pengaturan financial yang menimpa Manchester City.
Baca juga: Manchester City Belum Jadi yang Terbaik Kalau Belum Menangi Trofi Liga Champions
Mereka didakwa dengan lebih dari 100 pelanggaran peraturan keuangan Liga Premier pada bulan Februari.
Pihak klub menyangkal melakukan kesalahan dan telah berkomitmen untuk berjuang membatalkan masing-masing tuduhan tersebut.
Daftar tuduhan itu sangat panjang dan komprehensif dan membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menuntaskannya.
Mengutip ESPN, ada 50 pelanggaran terkait penyediaan informasi keuangan yang tidak akurat. Kemudian ada delapan pelanggaran terkait remunerasi manajer dari 2009 hingga 2013.
Lalu ada juga 2 pelanggaran terkait remunerasi pemain dari 2010 hingga 2015. Ada pula lima pelanggaran terkait regulasi keuangan UEFA,.
Selain itu, ada 25 pelanggaran profitabilitas dan keberlanjutan, dan 30 pelanggaran membantu penyelidikan Liga Premier, yang dimulai pada Maret 2019.
Jika terbukti bersalah, City menghadapi hukuman mulai dari denda dan pengurangan poin hingga dikeluarkan dari liga, membuat taruhannya sangat tinggi.
Atas situasi ini, tak sedikit orang yang kurang memberikan apresiasi atas apa yang telah dicapai oleh Manchester City, sekalipun jika mereka nanti meraih double winners atau treble winners.
Baca juga: Ambisi Treble Winner Gundogan Bersama Man City: Lengan Saya Siap Angkat Dua Gelar Lagi
Hal itu ternyata juga cukup membuat risau pelatih mereka, Pep Guardiola. Pelatih asal Spanyol ini ingin masalah tersebut segera diselesaikan.
"Apa yang saya inginkan adalah jika Liga Premier dan para juri dapat membuat sesuatu secepat mungkin, maka jika kami telah melakukan kesalahan, semua orang akan mengetahuinya," kata Guardiola.
"Dan jika kami, seperti yang kami yakini, sebagai klub selama bertahun-tahun dengan cara yang benar maka orang-orang akan berhenti membicarakannya," terang Pep Guadiola, dikutip dari ESPN.
"Kami akan menyukainya jika bisa cepat selesai, besok mungkin, atau sore ini lebih baik dari besok. Kami akan menyukainya."
"Mudah-mudahan mereka tidak terlalu sibuk dan para juri dapat melihat kedua belah pihak dan memutuskan apa yang terbaik karena pada akhirnya saya cukup tahu apa yang kami menangkan di lapangan dan kami tidak memiliki keraguan," ujarnya.
"Kami menerima itu ada. Jika itu terjadi, itu terjadi. Itu sama dengan UEFA dan sekarang Liga Premier. [Tapi] mari kita pergi, duduk 24 jam dan pengacara hadir. Jangan menunggu dua tahun.
"Mengapa kita tidak melakukannya lebih cepat? Mari kita lakukan sesegera mungkin untuk kepentingan semua orang," tandas Pep.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.