TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir baru saja membuat dua terobosan baru untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

Terobosan pertama yang akan dieksekusi Erick Thohir adalah penunjukan pelatih asal Jepang untuk menangani Timnas Putri Indonesia.

Hal tersebut diterangkan mantan bos Inter Milan tersebut pada acara Kongres Biasa PSSI 2023 di Jakarta, pada Minggu (28/5).

Baca juga: Kongres PSSI Agendakan Bahas Format Kompetisi Liga Dan Program Penerapan VAR

"Kami sudah menandatangani kerjasama dengan Japan Football Association (JFA) untuk pendampingan wasit dan kepelatihan."

'Untuk timnas putri kita akan menggunakan pelatih Jepang yang selama ini negara itu punya tradisi bagus di sepakbola putri dunia karena pernah juara dunia," kata Erick Thohir dikutip dari laman PSSI.

Sepakbola putri Jepang pernah menjadi juara dunia di Piala Dunia Sepakbola Wanita 2011 di Jerman.

Sedangkan empat tahun berikutnya di Kanada, tim Matahari Terbit kembali jadi finalis, namun hanya menjadi runner up.

Prestasi lainnya sepak bola putri Jepang adalah dua kali juara Piala Asia Putri di tahun 2014 dan 2018, serta merebut medali perak di Olimpiade London 2012.

Beralih membahas terobosan kedua Erick Thohir yakni menentukan calon Direktur Teknik (Dirtek) yang mempunyai kewarganegaraan Jerman.

Saat ini posisi Direktur Teknik mengalami kekosongan setelah Indra Sjafri bertugas sebagai pelatih Timnas U23 Indonesia.

"Selain Jepang, kami juga akan kerja sama dengan DFB (Asosiasi Sepakbola Jerman) untuk membantu menangani timnas muda kita."

"Apalagi seperti kita ketahui, di Bundesliga banyak pemain Asia yang jumlahnya mencapai 170 pemain. Meski saya belum menyebutkan nama, tapi saya pastikan Direktur Teknik PSSI nanti dari Jerman," ungkap Erick Thohir.

Indra Sjafri telah membuktikan kapasitasnya dengan membawa Timnas U23 Indonesia juara SEA Games 2023.

Berkat tangan dinginnya tersebut, Indra Sjafri diminta untuk meneruskan tugasnya sebagai pelatih Garuda Muda.