PSSI Berencana Setidaknya Satu Tahun Sekali Adakan Laga Timnas Indonesia Menghadapi Tim-tim Raksasa
PSSI saat ini terus berupaya untuk mencarikan lawan-lawan tangguh untuk skuad Garuda. Selain untuk membentuk mental pemain, PSSI juga berharap Indone
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI saat ini terus berupaya untuk mencarikan lawan-lawan tangguh untuk skuad Garuda.
Selain untuk membentuk mental pemain, PSSI juga berharap Indonesia bisa dipandang di kancah internasional.
Timnas Indonesia akan menjamu Argentina dalam FIFA Matchday pada 19 Juni mendatang.
Itu akan jadi program rutinnya PSSI, jadi satu ada yang kita cari ranking, kedua mental, ketiga reputasi internasional kayak Argentina.
PSSI diagendakan menyambangi Jerman untuk mencari pengganti Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama Wakil Ketua Umum I PSSI Zainudi Amali dan Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha, direncanakan bertolak ke Frankurt, 6 Juni mendatang.
Dalam perjalanan tersebut, Erick Thohir sempat mengatakan bahwa ia dan pihaknya tidak terbatas mencari sosok pengganti Indra Sjafri.
Namun, PSSI, melalui anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga, menegaskan bahwa pihaknya belum terfikir untuk melobi Timnas Jerman supaya bisa menjadi lawan tanding Timnas Indonesia.
Der Panzer - julukan Timnas Jerman saat ini menduduki ranking 14 FIFA.
PSSI berencana untuk setidaknya satu tahun sekali Timnas Indonesia menghadapi tim-tim raksasa.
"Oh belum tahu, lihat nantilah mana yang keren, pokoknya setahun sekali satu, kan keren," ujar Arya Sinulingga.
Arya mengatakan, PSSI saat ini terus berupaya untuk mencarikan lawan-lawan tangguh untuk skuad Garuda.
Selain untuk membentuk mental pemain, PSSI juga berharap Indonesia bisa dipandang di kancah internasional.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan menjamu Argentina dalam FIFA Matchday pada 19 Juni mendatang.
"Itu kan jadi program rutinnya PSSI, jadi satu ada yang kita cari ranking, kedua mental, ketiga reputasi internasional kayak Argentina," ujar Arya.
"Berarti orang percaya kan. Jadi kalau Argentina saja ke sini (Indonesia) datang kan orang lihatnya ternyata Indonesia oke," sambungnya.