Dear AS Roma, Trofi Juara Liga Eropa Bukan Tuntutan tapi Agama bagi Sevilla
Presiden Sevilla, Jose Castro menilai trofi juara Liga Eropa dan kompetisinya bak menjadi sebuah agam bagi timnya jelang final melawan AS Roma.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Jika AS Roma memandang gelar juara Liga Eropa seperti sebuah tuntutan, gengsi dan prestasi, namun Sevilla memiliki opini yang berbeda.
Bagi tim Liga Spanyol asal Andalusia, Sevilla, trofi juara Liga Eropa tak ubahnya sebuah agama yang wajib mereka pegang kuat.
Sebagaimana yang diketahui, Sevilla dan AS Roma bakal saling jegal di pertandingan final Liga Eropa 2022/2023 di Puskas Arena, Hungaria, Rabu (31/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Final Liga Eropa AS Roma vs Sevilla, Curhatan Mourinho soal Kebahagiaan
Langkah Sevilla menembus partai puncak kompetisi kasta kedua di Benua Biru ini bukan hal yang mengejutkan. Mengingat klub rival Real Betis ini memang rajanya di Liga Eropa.
Sevilla membukukan enam trofi dari enam laga final. Artinya, mereka selalu mengkonversikan menjadi titel juara setiap kali melangkahkan kakinya di partai puncak.
Terbukti mentalitas Jesus Navas dan kolega benar-benar teruji di Liga Eropa musim ini.
Mereka sukses menyingkirkan tim-tim elite seperti Juventus dan Manchester United, di mana secara kedalaman skuad dan kualitas, jauh lebih baik ketimbang Erik Lamela dan kawan-kawan.
Adapun AS Roma, tidak bisa dipungkiri mereka menunjukkan grafik menanjak ketika berkompetisi di Eropa. Faktor Jose Mourinho juga tak bisa dikesampingkan begitu saja sebagai juru taktik.
Musim lalu, Mourinho berhasil membawa AS Roma menjuarai UEFA Conference League.
Dan kini, AS Roma berpeluang kembali menutup musim dengan raihan gelar juara dari kompetisi Malam Jumat alias Liga Eropa.
Namun Sevilla berbeda dengan AS Roma soal sudut pandang.
Disampaikan oleh presiden klub Sevilla, Jose Castro, Sevilla menempatkan gelar juara Liga Eropa maupun kompetisinya bak sebuah agama.
Hal ini berbanding terbalik dengan kebanyakan tim-tim yang kerap kali memandang remeh UEFA Europa League.
"Kami memiliki kesempatan untuk memainkan final Liga Eropa ketujuh kami. Mungkin klub lain akan memandang remeh, tapi kami tidak melakukannya, kompetisi ini adalah agama bagi kami," terang Jose Castro, dikutip dari laman Football Italia.
"Kami terus berusaha dan kami menyingkirkan dua tim hebat dan kemudian dua peraih gelar potensial lainnya seperti Manchester United dan Juventus," sambung sang presiden klub.
Jose Castro menyebut AS Roma sebagai lawan sepadan.
Apalagi Giallorossi -julukan AS Roma-, memiliki seorang Jose Mourinho sebagai pelatih. Di mana secara pengalaman di kompetisi Benua Biru, pelatih asal Portugal ini meraup banyak gelar.
Bahkan dia menjadi satu-satunya pelatih yang memiliki trofi berbeda di kompetisi Eropa meliputi Liga Champions, Liga Eropa dan UEFA Conference League.
“Kami berdua memiliki pelatih dengan CV yang luar biasa tetapi Roma juga memiliki potensi ekonomi yang sangat penting, tetapi pada akhirnya di Liga Eropa, ketika ada Sevilla, Anda tidak dapat menerima begitu saja," sambung Jose Castro.
Secara kualitas, baik pelatih dan pemain, AS Roma lebih diunggulkan.
Namun fakta bahwa Sevilla merupakan raja-nya Liga Eropa tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
(Tribunnews.com/Giri)