Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PSSI berencana bakal menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) pada pertengahan kompetisi Liga 1 2023/2024.

Hadirnya VAR di Liga 1 disambut baik para pelaku sepakbola Indonesia, tapi di samping itu rencana penggunaan VAR dinilai juga memaksakan.

Mantan Chief Operating Officer PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalom Boboy mengatakan VAR seharusnya masih belum siap diterapkan di Liga 1.

Pasalnya, masih ada beberapa kekurangan seperti infrastruktur Stadion dan wasit yang belum siap.

“Kalua bicara VAR di Liga 1 jujur belum. Kita lihat saja kemarin untuk World Cup (U-20) ada 6 Stadion dan itu digunakan untuk liga 1. mungkin tidak sampai 10 Stadion yang layak untuk VAR. Selain Infrastruktur koneksi internet juga dan segala macam,” kata Tigor dalam diskusi sepakbola yang diadakan Seejontor FC di Senayan Park, Jakarta, Kamis (31/5/2023).

“Harusnya bisa mengukur, tidak cukup 6 bulan untuk mempersiapkan VAR. Kita tidak punya SDM nih untuk wasit dan asistennya. Kan wasit VAR itu kan harus disekolahkan lagi dari nol,” sambungnya.

Selain kondisi Stadion, Internet dan lisensi wasit untuk memimpin VAR, Tigor juga menyoroti hal lainnya dalam mempersiapkan penerapan VAR.

Hal yang terpenting lainnya menurut Tigor yakni mengedukasi para suporter atau penonton.

Karena tidak semua pelanggaran bisa mengambil keputusan dengan VAR.

“Kemudian harus bicara juga dengan broadcasting dan pemahaman juga jangan semua orang bisa nuntut VAR ini. Itu edukasi karena ada empat poin yang VAR dilakukan, tidak semua pelanggaran harus pakai VAR,” ujar Tigor.

“Budaya penonton juga biasakan harus paham apalagi posisi kamera VAR itu di pinggir lapangan yang dekat dengan penonton. Saran saya untuk VAR COntrol room itu harus dirahasiakan juga,” pungkasnya.