TRIBUNNEWS.COM - Awal bulan Mei, Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggaet Jepang untuk pengembangan sepak bola Tanah Air, terbaru, PSSI menggandeng Liga Sepak Bola Jerman Deutsche Fussball Liga (DFL) pada pekan kedua Juni 2023.

PSSI dan DFL telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) untuk kerjasama dalam pembahasan penguatan peran sepak bola di Indonesia.

Penguatan peran tersebut difokuskan pada dua bidang utama, yakni memajukan kapasitas teknis dan keahlian olah raga.

Yang kedua untuk memajukan struktur liga dan klub.

Ke depannya, DFL dan PSSI akan menggelar pelatihan dan berkolaborasi dalam pemasaran bersama, untuk mendukung aktivitas ini dalam persepak bolaan Tanah Air.

Baca juga: Datang ke Jerman, Erick Thohir Dapat Ilmu Baru Sepak Bola Soal Pembinaan Usia Muda

"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, dan menjadi salah satu pasar terpenting kami, untuk berbagi hasrat yang kuat dalam permainan sepak bola Jerman," ucap Peer Naubert, Chief Marketing Officer (CMO) Bundesliga International, dikutip dari PSSI.

"Karena alasan inilah kami melihat hubungan yang kuat antara DFL dan PSSI untuk semakin memperkuat hubungan Jerman-Indonesia," sambungnya.

Sejatinya kerjasama ini bukanlah yang pertama, Bundesliga pernah bekerja sama dengan otoritas lokal di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan Bundesliga Common Ground Jakarta dan Bundesliga Experience Indonesia pada November 2019 lalu.

Acara yang berlangsung di Plaza Timur Senayan, Jakarta itu dihadiri oleh mantan pemain Timnas Jerman, Lothar Matthaus.

Sementara Bundesliga Common Ground Jakarta baru digelar awal tahun ini (Februari 2023) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bhinneka, Pasanggrahan, Jakarta Selatan.

Acara itu merupakan yang pertama bagi Bundesliga menggelar Bundesliga Common Ground Jakarta di kawasan Asia.

"Kami dengan senang hari meneguhkan kembali komitmen kami di Indonesia dan memperkuat hubungan kami dengan bapak Thohir dan PSSI untuk bersama-sama memajukan sepak bola di seluruh negeri dan semakin mengembangkan Bundesliga di Indonesia," beber Naubert.

"Kami sangat menantikan kolaborasi yang erat ke depannya," pungkasnya.

Kerja sama ini dilakukan guna mencapai misi PSSI mengangkat liga sepak bola Indonesia menjadi yang utama di Asia Tenggara.

Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan level olahraga dan aspek teknis sepak bola Indonesia.

Untuk memicu peningkatan kualitas permainan, dan daya saing.

"Fondasi kompetisi diperkuat melalui perjanjian ini, maka aspek-aspek penting seperti organisasi kompetisi, manajemen stadion, keselamatan penggemar, dan perizinan akan dijalankan dengan profesionalisme," ungkap Menteri BUMN itu.

Kerja Sama dengan Jepang (JFA)

Pada Mei lalu, PSSI menggndeng Japan Football Association (JFA) yang akhirnya menyepakati 3 poin penting kerja sama pengembangan sepak bola Indonesia.

Poin-poin tersebut di antaranya bekerja sama dalam pengembangan tim sepak bola putri karena Jepang memiliki track record yang bagus hingga mampu menjadi juara dunia.

Lalu, PSSI dan JFA bersepakat agar dilakukannya benchmarking dalam hal manajemen tim nasional.

Tujuannya jelas, bagaimana dapat mengembangkan Timnas Indonesia melalui liga-liga yang ada di Tanah Air dengan liga yang diselenggarakan di Jepang.

Dan yang terakhir masalah perwasitan.

JFA akan memberikan dukungan perwasitan, termasuk mengirimkan wasit-wasit terbaik mereka ke Indonesia.

"Ini adalah bagian pembangunan sepak bola Indonesia yang kita inginkan. Dengan liga yang berkualitas kita dapat menciptakan pemain dan tim nasional yang berkualitas juga," ucap Erick Thohir.

(Tribunnews.com/Sina)