Fakta Menarik Man City vs Inter Milan di Final Liga Champions: Menunggu Magis Lautaro Martinez
Inilah fakta menarik pertandingan final Liga Champions antara Manchester City vs Inter Milan, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta menarik pertandingan final Liga Champions antara Manchester City vs Inter Milan, Minggu (11/6/2023) pukul 02.00 WIB.
Pada laga tersebut, Inter Milan menunggu magis Lautaro Martinez yang sering tampil apik di partai final.
Selama berkostum Inter Milan, Lautaro Martinez telah memainkan lima pertandingan final dan mencetak empat gol.
Baca juga: Manchester City vs Inter Milan: Indra Kahfi Ardhiyasa Tetap Percaya Inter Milan Yang Menang
Pada musim ini, Lautaro mencetak tiga gol di dua partai puncak.
Pertama, Lautaro Martinez mencetak satu gol saat jumpa AC Milan di final Supercoppa Italia di mana Inter Milan menang dengan skor 0-3.
Kedua, Lautaro Martinez mencetak dua gol ke gawang Fiorentina pada partai final Coppa Italia di mana Nerazzurri menang dengan skor 2-0.
Sementara itu, penampilan penyerang asal Argentina di Liga Champions juga tak kalah mentereng.
Pria berusia 25 tahun itu sejauh ini telah melesakkan 10 gol untuk Nerazzurri di Liga Champions.
Dikutip dari situs resmi Inter Milan, ia masuk jajaran lima besar top-skorer Inter di Liga Champions.
Hanya Adriano (14), Cruz (13) dan Crespo (11) yang mencetak lebih banyak gol di Liga Champions untuk klub yang bermarkas di San Siro itu.
Di sisi lain, jumlah gol Lautaro sejajar dengan Samuel Eto'o (10). Jadi ia diharapkan mampu menjebol gawang Manchester City dan memastikan kemenangan Inter.
Sementara itu, Andre Onana yang berposisi sebagai penjaga gawang juga punya catatan menarik.
Andre Onana telah menjaga gawangnya nirbobol sebanyak delapan kali dari 12 pertandingan di kompetisi ini.
Lima di antaranya ia catatkan di babak fase gugur dan Hanya Arsenal yang mencatatkan clean sheet lebih banyak di fase gugur.
Pada musim 2006/06, Arsenal mengoleksi enam clean sheet di fase gugur Liga Champions.
Di sisi lain, Simone Inzaghi punya andalan lain dalam diri Romelu Lukaku.
Lukaku belum pernah jadi starter di Liga Champions musim ini, tetapi ia punya catatan cukup impresif.
Dari 144 menit yang dijalaninya, Lukaku memberikan gol dan assist di setiap babak Liga Champions.
Yaitu babak grup, 16 besar, perempat final, hingga semifinal.
Jadi partai final nanti, pemain pinjaman dari Chelsea itu bisa menjadi opsi bagi Inzaghi untuk membongkar pertahanan Manchester City.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.