Final Liga Champions Man City vs Inter: Gagal Juara Pun Guardiola Sudah Jadi Pelatih Terhebat
Guardiola disebut tidak perlu memenangi Liga Champions lagi untuk menjadi pelatih terhebat dalam sejarah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Bukan karena dia memenangkan banyak hal, 16 trofi utama dan terus bertambah, tetapi karena dia telah mengubah sepak bola," tambahnya.
Menurut Balague, Guardiola memiliki kemampuan dan kemauan untuk membuang pemain yang tidak berkomitmen terhadap timnya.
Baca juga: Final Liga Champions Man City vs Inter di Mata Indra Kahfi: Haaland Menakutkan, Onana Lagi Moncer
“Dia memiliki kemampuan untuk mengeluarkan pemain terakhir dari timnya dan kemauan yang kejam dan tidak memihak untuk membuang pemain yang tidak dapat memberinya komitmen total."
"Kualitas-kualitas itu, disesuaikan dengan standar para pemainnya, menempatkannya beberapa tahun di depan yang lain," ucap Balague.
Balague juga memuji Guardiola karena terus beradaptasi dan mengembangkan filosofi sepak bolanya.
"Ketika orang mengira tidak ada yang baru untuk ditemukan dalam hal cara bermain sepak bola, dia membuktikan bahwa mereka salah."
"Guardiola telah membangun reputasi untuk melihat hal-hal yang tidak dilihat orang lain."
"Tantangan baru terbentang di depan. Dalam waktu dua tahun, ketika kontraknya berakhir, dia akan meninggalkan Manchester City."
"Dia telah dikelilingi oleh orang-orang yang menyiapkan landasan untuk kedatangannya, dan yang telah memberinya alat untuk membawa permainan ke tingkat yang lebih baik di tempat baru."
"Setelah City, dia akan menerima tawaran dari tim nasional, di mana pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan."
"Apapun yang terjadi, kita harus menikmati sepak bola Guardiola, produk dari otak yang luar biasa," lanjut Balague.
Meski begitu, Guardiola telah menyatakan tekadnya untuk memenangio trofi Liga Champions bersama Manchester City.
Pasalnya, mantan pelatih Bayern Muenchen itu menilai setiap pencapaiannya di City akan terasa kurang tanpa trofi Liga Champions.
(Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)