Arsenal Hampir Sepakat Datangkan Pemenang Chelsea di Liga Champions & Piala Dunia Antarklub
The Athletic melaporkan, Arsenal hampir mencapai kesepakatan dengan pemenang Chelsea di Liga Champions & Piala Dunia Antarklub 2021/2022, Kai Havertz.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - The Athletic melaporkan, Arsenal hampir mencapai kesepakatan dengan pemenang Chelsea di Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub 2021/2022, Kai Havertz.
Arsenal dikabarkan mengontrak Kai Havertz dengan bayaran sekitar 65 juta poundsterling dari Chelsea.
Laporan yang ditulis oleh David Ornstein itu menyebutkan, Arsenal dan Chelsea saat ini sedang bekerja untuk menyelesaikan struktur kesepakatan yang akan datang.
Termasuk kemungkinan dan tambahan yang harus dikeluarkan Arsenal dan persyaratan pribadi.
Baca juga: Transfer Pemain Arsenal: Kai Havertz Kejutan, Declan Rice Impian
Jika berjalan sesuai rencana, pemeriksaan medis akan dijadwalkan sebelum bursa transfer musim panas berakhir.
Pekan lalu, media tersebut melaporkan bahwa Arsenal telah membuat proposal pembuka untuk mendatangkan Kai Havertz ke Emirates Stadium.
Chelsea perlu memangkas skuad mereka yang gemuk, selain itu untuk mengimbangi pengeluaran masa lalu yang menguras kantong bos The Blues.
Selain itu juga untuk mendanai perekrutan pemain di jendela transfer musim panas ini.
Selain Kai Havertz, Chelsea juga mengeluarkan N'Golo Kante dari skuad. Pemain Prancis itu memilih gabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al Ittihad.
Lalu rumor yang terbaru adalah Mateo Kovacic dan Aubameyang.
Peran Kai Havertz untuk Arsenal
Menurut koresponden Arsenal, Jordan Campbell, Kai Havertz adalah pemain yang cocok untuk Mikel Arteta.
Cara Kai bergerak dengan bola, fisik yang menunjang, dan usia yang berada dalam masa keemasan. Semua itu bisa bertambah seiring berjalannya waktu.
Tapi, di mana Kai Havertz akan bermain?
Kai Havertz merupakan pemain berkualitas yang bisa dimainkan untuk beberapa peran dalam sistem permainan yang digunakan Arteta.
Bagi Campbell, Kai Havertz menawarkan atribut berbeda untuk penyerang yang ada.
Contohnya pada musim lalu, Kai Havertz merupakan pemain kedua terbanyak di Liga Inggris setelah Erling haaland (349) yang membuat 334 off ball run di area penalti lawan, menurut Opta.
Sebuah kolom ulasan dari penggemar Arsenal, Alexander @AMonFootball berpendapat, terkejut, sebuah keanehan menemukan cara berpikir Arteta bila memang benar menginginkan Kai Havertz.
Penyerang nomor 9 palsu di mana peran sejatinya berada di posisi sayap.
Kai Havertz menopang tanggung jawab besar di Chelsea, peran tersebut diemban karena tak ada sosok nomor 9 atau striker yang menunjang di lini depan The Blues.
Prediksi musim ini, permainan Arsenal-nya Mikel Arteta tak akan jauh berbeda dengan musim lalu.
Ditambah dengan pemain yang akan memberikan kedalaman skuad dan permainan.
Oleh karena itu, penting rasanya untuk mendapatkan Kai Havertz.
Statistik kai Havertz untuk mencetak gol memang tak terlalu bagus, hanya menghasilkan 9 gol dan satu assist musim lalu.
Perlu dicermati, pemain nomor 9 saat ini tak melulu mencetak gol, modernisasi strategi memaksa mereka memainkan peran ganda yang bisa memberikan ruang dan peluang.
Itulah yang dimiliki Kai Havertz.
Pada beberapa kesempatan, Arsenal terlihat kekurangan rute untuk mengalirkan bola langsung ke depan. Lihatlah Manchester City, mereka punya Erling Haaland.
Kai Havertz menawarkan jasa yang berbeda, dia bisa maju seperti Haaland untuk melakukan serangan, tetapi dia juga memiliki teknik dan keterampilan yang terhubung dengan lini tengah dan pertahanan.
Faktor fisik, tinggi badan bukanlah segalanya. Sulit rasanya jika Arsenal benar-benar menginginkan profil striker lengkap ditunjang dengan postur tubuh yang diinginkan.
Vlahovic, Osimhen, Isak, bahkan Tammy Abraham dalam radar yang dikaitkan, tetapi sulit untuk mendapatkan mereka.
Layaknya permainan Gabriel Jesus yang fleksibel, Kai juga bisa memerankan perannya sebagai nomor 9 yang bermain melebar ke posisi sayap.
Kai Havertz sejatinya pemain yang mengerti ruang, bermain lebih dalam di lini serang, melebar, dan memberikan fasilitas untuk rekannya menemukan ruang di sepertiga akhir lapangn menurut Alexander.
Dia juga adalah bagian dari upgrading Granit Xhaka di sepertiga akhir yang memiliki akurasi umpan cukup baik.
Kai bisa menjadi target man dalam permainan, keluar dari zonanya lebih mundur seperti Gabriel Jesus, serta jadi target saat direct pass dari lini pertahanan, baik dari pemain bertahan maupun kiper.
(Tribunnews.com/Sina)