Jerman memang mendominasi penguasaan bola sebanyak 62 persen di laga tersebut.

Namun, semua itu seperti tak berarti lantaran mereka kehilangan kreativitas saat menyerang, dengan hanya empat kali melepaskan tendangan, dan hanya satu yang akurat.

Sedang Kolombia yang bertahan, justru jauh lebih efektif. Mereka melepaskan sepuluh tendangan, dengan empat akurat, dan melahirkan dua gol.

Pasukan Flick memeragakan banyak umpan-umpan pendek.

Namun, semuanya banyak berkutat di lapangan tengah, tanpa ada ujung yang jelas.

Ketika Füllkrug, dan Benjamin Henrichs dikartukuning dalam durasi dua menit, dan penonton bersorak menyoraki, maka tim Panser ini sepertinya sudah tak mendapat simpati lagi di kandang sendiri.

Posisi Flick pun semakin rentan digoyang. Mantan pelatih Bayern Muenchen ini sudah jadi sasaran kritikan setelah gagal meloloskan Jerman di penyisihan grup Piala Dunia 2022 lalu.

Kini, dia jadi sorotan setelah timnya gagal menang dalam empat laga terakhir, dengan tiga kali kalah.

Percobaan dengan memasang tiga bek, atau tanpa pemain nomor sembilan, dan tanpa Joshua Kimmich, tampaknya tak menghasilkan perubahan berarti.

Tak terlihat permainan tim yang solid. Ilkay Gündogan yang tampil luar biasa bersama Manchester City terlihat sebagai pemain yang berbeda dalam jersey Jerman.

Jurnalis Christopher Meltzer di Frankfurter Allgemeine Zeitung pun menuliskan kritiknya,

"Flick seperti programmer yang terus mendapatkan pesan kesalahan yang sama."

Direktur olahraga timnas, Rudi Voller pun akhirnya menjadi gerah.
Tadinya, dia masih bersikap manis, dan secara halus mengingatkan semua orang tentang nilai-nilai klasik sepak bola Jerman yang pantang menyerah, dan lambat panas. Kini, dia mulai marah.

"Saya mungkin meremehkannya pada awalnya, tetapi kami tidak memiliki kualitas terbaik. Pada akhirnya, ini adalah masalah kualitas dan satu atau pemain lainnya kurang dari level teratas," kata Völler.

Untungnya, dalam situasi kacau seperti ini, Jerman sebagai tuan rumah sudah mendapatkan tiket untuk Euro 2024.

Jika tidak, niscaya mereka akan kewalahan di babak kualifikasi. Namun jika tak segera berbenah, mereka akan menanggung malu dalam hajatan akbar nanti. (Tribunnews/den)