Curhatan Wasit Heru Soal Profesi Wasit yang Kerap Jadi ‘Kambing Hitam’ Usai Memimpin Pertandingan
Sebagai wasit yang belum tahu dengan teknologi VAR, Haru pun mulai mempelajarinya sedikit demi sedikit melalui tayangan pertandingan di Eropa.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Curhatan Wasit Heru Soal Profesi Wasit yang Kerap Jadi ‘Kambing Hitam’ Usai Memimpin Pertandingan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penegak keadilan dalam sebuah pertandingan, Wasit mempunyai peran yang sangat penting.
Keputusan-keputusan secara tepat yang diambil membuat jalannya pertandingan lebih kondusif.
Sebaliknya, keputusan yang dianggap tidak tepat justru akan membuat wasit menjadi sorotan tajam terlebih kalua keputusan yang dilakukan merugikan salah satu klub apalagi membuat klub tersebut mengalami kekalahan.
Baca juga: Fakta Menyedihkan Seleksi Wasit oleh PSSI dan JFA: Liga 1 2022 Dipimpin Pengadil Tak Kompeten
Tak ayal, wasit kerap menjadi bulan-bulanan pemain serta suporter seusai laga.
Salah satu wasit Liga 1, Heru Cahyono pun mengatakan bahwa hal itu adalah yang biasa terjadi.
Ia mengaku tak masalah selama yang ia lakukan dalam memimpin pertandingan merupakan keputusan yang tepat, hanya saja kekecewaan kadang kerap datang kepada tim-tim yang mengalami kekalahan.
“Ya itu suatu yang wajar, di mana kami memimpin di situ ada tim yang mengalami kekalahan, pastilah mereka melontarkan bahasa-bahasa yang kurang bagus,” kata Wasit Heru usai launching BRI Liga 1 2023/2024 di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (26/6/2023).
“Kami menyikapinya seperti menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan tugas amanah bagi kami. Kami laksanakan sesuai dengan kejadian yang ada di lapangan. Kalua ada penilai baik, buruk itu manusiawi, kami serahkan kepada yang menilai saja,” sambungnya.
Lebih lanjut, Heru menyambut baik dengan kabar adanya penerapan teknologi VAR pada pertengahan Liga 1 2023/2024.
Sebagai wasit yang belum tahu dengan teknologi VAR, Haru pun mulai mempelajarinya sedikit demi sedikit melalui tayangan pertandingan di Eropa.
Seperti diketahui, wasit-wasit yang memimpin pertandingan menggunakan VAR harus mempunyai lisensi dan lisensi itu didapatkan usai mengikuti pelatihan.
“Untuk kebijakan penggunaan VAR sudah keputusan dari PSSI. Kami sebagai wasit hanya bisa melaksanakan tugas apa yang menjadi tugas kami. Kalau nanti ada VAR, secara otomatis kami harus bisa menyesuaikan ketentuan yang ada, jadi kalau ada teknologi VAR kami ikuti yang ada,” ujar Heru.
“Secara mandiri kami melihat-lihat saja dari (tayangan-red) pertandingan Eropa, dari situ kami belajar sedikit-sedikit mengenai pada saat apa saja bisa diberlakukan VAR,” katanya.