Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pengalaman Bale Setim dengan Ronaldo di Real Madrid, Jika Marah Lempar Sepatu

Gareth Bale menceritakan pengalamannya ketika bermain di Real Madrid bersama Cristiano Ronaldo. Jika marah, CR7 sampai lempar sepatu.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Pengalaman Bale Setim dengan Ronaldo di Real Madrid, Jika Marah Lempar Sepatu
Twitter @TimelineCR7
Gareth Bale menceritakan pengalamannya ketika bermain di Real Madrid bersama Cristiano Ronaldo. Jika marah, CR7 sampai lempar sepatu. 

TRIBUNNEWS.COM - Gareth Bale menceritakan pengalamannya ketika bermain di Real Madrid bersama Cristiano Ronaldo.

Gareth Bale bermain bersama Cristiano Ronaldo dari tahun 2013 sampai 2018.

Keduanya membentuk trio mematikan bersama Karim Benzema yang kemudian biasa disingkat trio BBC.

Ketiganya ketika itu berhasil membantu Real Madrid memenangkan empat trofi Liga Champions, termasuk catatan tiga gelar secara beruntun.

Kini Bale telah pensiun sementara Ronaldo bermain di Liga Arab Saudi bersama Al Nassr.

"Dia sebenarnya baik-baik saja. Dia memiliki waktunya sendiri," kata Bale soal Ronaldo di di saluran YouTube Martin Borgmeier via Daily Mail.

"Misalnya, jika kami menang 5-0 dan dia tidak mencetak gol, dia masuk dan melempar sepatunya seperti sedang marah."

BERITA TERKAIT

"Ini seperti tim Anda menang di Piala Ryder tetapi Anda tidak mendapatkan poin sehingga Anda marah," jelas pria asal Wales itu.

Penyerang Portugal Nassr Cristiano Ronaldo memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Pro Saudi antara Al-Nassr dan Al-Ettifaq di Stadion Pangeran Mohammed Bin Fahd di Dammam pada 27 Mei 2023. AFP
Penyerang Portugal Nassr Cristiano Ronaldo memberi isyarat selama pertandingan sepak bola Liga Pro Saudi antara Al-Nassr dan Al-Ettifaq di Stadion Pangeran Mohammed Bin Fahd di Dammam pada 27 Mei 2023. AFP (AFP)

Namun di balik tingkahnya itu, Bale menyebut Cristiano Ronaldo merupakan sosok yang baik.

Mereka tak benar-benar tak memiliki masalah yang dapat menimbulkan kekacauan.

"Tapi dia pria yang baik, tidak ada yang salah, kami tidak benar-benar punya masalah," sambung mantan pemain Tottenham Hotspur itu.

"Banyak orang mungkin takut dengan keadaannya, tetapi jika kamu tidak, tidak apa-apa," terangnya.

Kemudian, Bale sempat ditanya apakah CR7 berterima kasih kepada tim atas dukungan mereka dalam membantu perjalanannya memenangkan Ballon d'Or.

Awalnya ia menjawab dengan ragu, tetapi saat melihat kamera, Bale menyadarinya, dan mengubah nadanya.

"Saya tidak tahu… Saya pikir dia melakukannya tapi…" katanya

"Ya, dia melakukannya," kata pria berusia 33 tahun itu sambil tertawa.

Penyerang Wales Gareth Bale merayakan gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Qatar 2022 antara AS dan Wales di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, barat Doha pada 21 November 2022.
 (Photo by NICOLAS TUCAT / AFP)
Penyerang Wales Gareth Bale merayakan gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia Qatar 2022 antara AS dan Wales di Stadion Ahmad Bin Ali di Al-Rayyan, barat Doha pada 21 November 2022. (Photo by NICOLAS TUCAT / AFP) (AFP/NICOLAS TUCAT)

Sementara itu, awal bulan ini, Bale menimbulkan kegemparan ketika menyebut Lionel Messi sebagai pemain terhebat yang pernah memenangkan Liga Champions.

Pernyataan itu dianggap oleh netizen sebagai penghinaan terhadap Ronaldo.

Di sisi lain, tentang keputusan Lionel Messi untuk bergabung dengan Inter Miami di Major League Soccer (MLS), Bale juga turut memberikan komentar.

"[MLS] Jauh lebih santai. Jika Anda kalah di Real Madrid, dunia seperti telah berakhir," kata Bale kepada BT Sport.

“Jika Anda kalah di Real Madrid, itu seperti dunia telah berakhir."

"Anda disalibkan. Anda merasa sedih. Anda pulang dan tidak bahagia," jelasnya.

Untuk diketahui, MLS memang sebuah liga yang tertutup sehingga tak ada sistem promosi dan degradasi.

Kemudian format kompetisi terbagi ke dalam wilayah timur dan barat sementara Inter Miami berada di wilayah timur.

Nantinya tiap tim bertanding dua atau tiga kali melawan tiap tim dari wilayah yang sama, serta bertanding satu kali melawan tiap tim dari wilayah yang berbeda.

"Mereka lebih bisa menerima kekalahan," lanjut Bale.

"Tidak ada konsekuensi. Anda tidak bisa terdegradasi di sana."

"Ketika Anda kalah, Anda melanjutkan ke pertandingan berikutnya. Mereka menerima kekalahan jauh lebih baik di sana."

"Mereka tahu bagaimana kalah, tapi mereka merayakan setiap kemenangan seperti Anda memenangkan kejuaraan. Dia [Messi] pasti akan menikmatinya," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas