TRIBUNNEWS.COM - Ketua Tottenham Hotspurs Daniel Levy dibuat geram dengan aksi manuver Thomas Tuchel yang ingin mendatangkan striker Harry Kane.

Seperti diketahui, Harry Kane menjadi primadona di bursa transfer musim panas ini. Banyak tim elit eropa mengingkan jasanya.

Tim-tim seperti Manchester United, Real Madrid hingga Bayern Munchen dikaitkan dengan kepindahan kapten Timnas Inggris itu.

Bayern Munchen telah menjalin kontak dengan sang pemain. Bahkan, ada laporan telah terjadi pembicaraan rahasia antara Harry Kane dengan Thomas Tuchel.

Muncul laporran dari Bild, Tuchel berada di London pada pertengahan Mei dan bertemu Kane untuk berbicara di rumahnya.

Dalam pertemuan itu Kane berbicara tentang keinginannya untuk bergabung dengan klub juara Bundesliga musim lalu itu.

Baca juga: Harry Kane Menemukan Klub Tujuan Favorit Lainnya Setelah Dia Merasa Kurang Dihargai Real Madrid

Seperti juga dilaporkan Goal International, striker Tottenham itu disebut terkesan dengan pelatih Bayern.

Kane juga mengatakan dia bersedia bergabung dengan Tuchel dan mengatakan motivasi utamanya untuk meninggalkan Spurs adalah mencoba dan memenangkan Liga Champions bersama Bayern.

Berita tentang pertemuan antara Kane dan Tuchel di belakang Levy telah membuat marah sang ketua.

Menurut informasi dari BILD dan SPORT BILD, Bos Spurs menegaskan hal ini dengan sangat jelas di lingkaran teman-temannya.

Ia merasa terganggu dengan upaya Bayern yang telah lama berbicara dengan Kane di tanpa sepengetahuannya selama ini. 

Levy telah menolak tawaran pertama senilai £ 60 juta (Rp 1,14 trilun) yang dilaporkan dari Bayern untuk Kane.

Dia sekarang ingin memasang harga £100 juta (Rp 1,9 trilun) untuk Kane, sebagai reaksi atas perilaku raksasa Bavaria sebelumnya.

Baca juga: Untuk Transfer Harry Kane, Tottenham Tolak Tawaran Rp 1,1 Triliun dari Bayern Muenchen

Tottenham dengan sang ketua Daniel Levy sendiri memang dikenal sebagai negosiator yang alot, tetapi disisi lain Kane juga bisa mengancam Spurs soal kepindahan di musim panas ini.

Kane, 29, memiliki satu tahun tersisa di kontraknya di Spurs. Pihak klub telah menawarinya kontrak baru untuk membujuknya agar tetap di klub untuk saat ini.

Namun top skor sepanjang masa Spurs itu tidak berniat menandatangani kesepakatan saat ini, yang berarti Tottenham mungkin harus menjualnya atau berisiko kehilangannya secara gratis tahun depan.

(Tribunnews.com/Tio)