TRIBUNNEWS.COM - Pelatih baru Chelsea, Mauricio, ingin menyelamatkan karier eks pemain Tottenham Hotspur.

Saat ini mantan pemain Spurs, Dele Alli, mengalami masa-masa sulit sebagai pesepak bola.

Semenjak Mauricio Pochettino hengkang dari Tottenham Hotspur pada 2019 silam, karier Dele Alli justru meredup.

Di bawah arahan Jose Mourinho, Dele tak mampu menunjukkan permainan terbaiknya.

Alhasil pada Januari 2022 ia pindah ke Everton secara bebas transfer.

Namun bersama Everton situasinya juga tak banyak berubah.

Baru bermain setengah tahun, Dele justru malah dipinjamkan ke Besiktas pada musim lalu.

Bermain di Liga Turki, pemain berusia 27 tahun itu tetap tak berkembang.

Ia hanya bermain sebanyak 17 kali dan cuma bisa menyumbangkan tiga gol saja.

Padahal pada masa mudanya, gelandang asal Inggris itu digadang-gadang jadi salah satu bintang terbaik di Liga Inggris.

Baca juga: Tidak Terpakai di Chelsea, Alasan Mason Mount Gabung Man United

Sayangnya skenario buruk justru menghampiri Dele Alli yang membuat Mauricio Pochettino menaruh empati kepadanya.

Bagaimanapun Pochettino merupakan sosok yang membuat Dele pernah menjadi pemain muda potensial.

"Saya berharap memiliki waktu untuk menelepon dan melihatnya karena dia pria yang hebat dan saya ingin berbicara sedikit dengannya," kata Pochettino soal Dele kepada The Sun via Evening Standard.

"Saya ingin membantunya dan melihat apa yang terjadi."

"Dia masih muda. Yang pasti, dia memiliki mentalitas," terang juru taktik asal Argentina itu.

Diketahui, mantan pemain MK Dons itu masih terikat kontrak di Goodison Park sampai 2024 mendatang.

Jelang musim baru bergulir, Dele telah ikut berlatih bersama Everton.

Ia memiliki waktu setidaknya empat minggu ke depan untuk membuktikan kemampuannya sebelum kompetisi dimulai.

Selama bekerja sama di Spurs, Pochettino dan Dele nyaris memenangkan Liga Inggris pada musim 2015/16.

Kemudian mereka juga sukses melaju hingga ke partai final Liga Champions 2019 meski pada akhirnya kalah di tangan Liverpool.

Sayangnya, kariernya segera berubah secara dramatis, tetapi di usianya yang ke-27 tahun, masih ada waktu untuk membalikkan keadaan dan Pochettino mungkin bisa menjadi kunci untuk mewujudkannya.

(Tribunnews.com/Deni)