Macan Putih Dihantui Sanksi dari Komdis PSSI, Buntut Kerusuhan Suporter Persik Kediri dan Arema FC
Persik Kediri kini dihantui sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI, buntut kerusuhan suporter di laga kontra Arema FC.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persik Kediri kini dihantui sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI, buntut kerusuhan suporter di laga kontra Arema FC.
Kerusuhan antar suporter itu terjadi pada pertandingan pekan ketiga antara tuan rumah Persik kontra Arema FC, di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023).
Kejadian itu bermula pada saat Arema FC mencetak gol yang sontak membuat suporter Arema FC yang hadir berselebrasi.
Berawal dari kejadian itu lah kerusuhan tersebut dimulai. Tentu dalam hal ini suporter Arema FC terbukti melanggar edaran yang melarang suporter tim tamu datang ke stadion.
Beruntung, derbi Jawa Timur itu bisa berakhir dengan semestinya untuk kemenangan Macan Putih -julukan Persik, dengan skor 5-2.
Pasca-pertandingan itu, petugas keamanan mengamankan setidaknya 25 suporter Arema FC.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa kejadian tersebut akan diproses oleh Komdis PSSI.
"Menanggapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, seperti kasus adanya suporter dari tim tamu yang datang atau pelanggaran-pelanggaran lainnya, semua bakal diproses oleh komdis," kata Arya.
"Kami kasih kesempatan kepada komdis untuk bekerja secara maksimal dan saat ini mereka terus bekerja," jelasnya.
Sebelumnya, kerusuhan antar suporter sempat terjadi pada laga PSM Makassar kontra Dewa United.
Atas kejadian tersebut, Komdis PSSI, menghukum PSM dengan sanksi berlapis.
Tim berjuluk Juku Eja itu mendapatkan hukuman denda uang sebesar Rp 45 juta.
Tak hanya itu, para suporter PSM dilarang mengenakan atribut saat mendukung Juku Eja di kandang dan adanya penutupan di tribun selatan.
"Seperti diketahui kemarin seperti kasus kerusuhan di internal suporter psm hukumannya berlapis dari Komdis," tutur Arya.
"Jadi semua pelanggaran-pelanggaran itu pasti ada hukumannya. Kami serahkan kepada Komdis untuk bekerja maksimal dan kami support Komdis untuk melaksanakan semua aturan2 dan menegakan aturan," jelasnya.