Buntut Arema FC Dilumat Persik: Joko Susilo Dipecat? Singo Edan Tak Terima Alasan Pemain Cedera
Bukan tidak mungkin hasil akhir pertandingan Arema FC melawan Bali United menjadi jawaban masa depan Joko Susilo, lanjut atau dipecat.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Buntut Arema FC Dilumat Persik 2-5: Joko Susilo Calon Dipecat, Singo Edan Tak Terima Alasan Pemain Cedera
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arema FC, Joko Susilo terindikasi berada dalam situasi di ambang pemecatan buntut kekalahan telak Singo Edan dari Persik Kediri di pekan ketiga Liga 1 2023.
Pada kekalahan Arema FC 2-5 itu, sang pelatih menyinggung soal cedera pemain, alasan yang tidak bisa diterima manajemen Arema FC.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menyiratkan ada deadline bagi waktu Joko Susilo di klub jika tak juga menuai hasil positif.
Baca juga: Fakta Menarik Persik Lumat Arema FC: Drama 7 Gol, Singo Edan ke Zona Degradasi
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1 2023: Arema FC Merana di Zona Merah, Bali United Merangkak ke Atas Persija
Arema FC dipaksa menelan kekalahan telak 2-5 saat bertamu ke markas Persik Kediri dalam laga lanjutan Liga 1 2023, Sabtu (15/7/2023).
Joko Susilo selaku pelatih Arema FC sempat menyinggung kesalahan pemain yang tidak siap bermain di posisi yang semestinya.
Keputusan itu diambil seiring cederanya beberapa pemain skuad utama menjelang laga digelar, mulai dari Bagas Adi yang sakit.
Kemudian Charles Lokolingoy yang cedera saat pemanasan jelang pertandingan, lalu kehilangan Ichala Diarra dalam pertandingan.
Diarra mengalami cedera dan membuatnya tak dapat melanjutkan pertandingan, ia pun digantikan Jayus Hariono pada menit ke-36.
"Pertandingan hari ini tentu kami kecewa. Kami alami kekalahan yang cukup telak dan jauh dari prediksi," ucap Joko Susilo.
"Ada kesalahan dari pemain kami, karena mereka mungkin kurang siap di posisi yang bukan semestinya."
"Tapi mereka sudah bekerja keras."
"Situasi tim kami menurut kami tidak beruntung. Karena pagi tadi saat kami meeting, salah satu pemain kami sakit, yaitu Bagas."
"Kemudian saat di pemanasan, kami kehilangan Charles Lokolingoy karena cedera."
"Lanjut di setengah babak kami kehilangannya Ichaka Diarra, jadinya kami ubah taktik lagi." imbuhnya.
Alasan cedera pemain hingga membuat tim terbantai tidak bisa diterima Wiebie Dwi Andriyas selaku manajer Arema FC.
Dilansir SuperBall.id dari Tribun Jatim, Wiebie langsung melakukan evaluasi pelatih dan pemain usai laga melawan Persik.
Sebagai tindakan yang sudah seharusnya dilakukan seorang manajer, ia tak bisa menerima alasan pemain cedera dan sakit.
Menurutnya, seluruh pemain adalah seorang pejuang yang harus siap dimainkan kapan saja dan di mana saja.
"Saya langsung evaluasi pemain dan pelatih usai pertandingan. Ini tanggung jawab saya sebagai manajer," ucap Wiebie Dwi Andriyas.
Baca juga: Thomas Doll Tak Puas Cuma Marko Simic, Persija Bidik Penyerang Asing Top
"Adanya pemain yang cedera dan sakit itu bukan alasan menurut saya."
"Di atas lapangan semua ini pejuang, jadi harus siap kapan saja dimainkan," imbuhnya.
Tak mau berlarut-larut dan mengulang hasil buruk, Wiebie menyebut ada catatan khusus saat Arema FC melawan Bali United.
Seolah menjadi kesempatan terakhir Joko Susilo membawa Arema FC menuai hasil positif, karena menurut Wiebie waktunya sudah mepet.
Bukan tidak mungkin hasil akhir pertandingan melawan Bali United menjadi jawaban masa depan Joko Susilo, lanjut atau dipecat.
Menurut Tribun Jatim, Wiebie mengingatkan komitmen sang pelatih perihal komitmen tiga kekalahan, maka harus siap menerima risiko.
"Tentu ada catatan khusus untuk melawan Bali, mental pemain harus bangkit," ujar Wiebie Dwi.
"Jangan terlalu larut terlalu lama, kita harus tunjukkan kalau kita bisa."
Baca juga: BREAKING NEWS: Satgas Anti-Mafia Bola Mulai Selidiki Kasus Pungli Seleksi Wasit Liga 1
Hal ini menjadi catatan tersendiri baginya.
"Saya pegang komitmen terkait pelatih, nanti lihat hasil lawan Bali United."
"Karena ini waktunya juga sudah mepet, tentu ada catatan untuk pelatih," imbuhnya.
Kekalahan dari Persik Kediri membuat Arema FC terjerembab ke jurang degradasi, satu tangga di atas dasar klasemen dengan raihan 1 poin.
(Tribun Jatim/SuperBall)