Revolusi Bek, Josko Gvardiol Bek Termahal Sepanjang Masa, Man City dan Leipzig Capai Kesepakatan
Manchester City dilaporkan telah merogoh kocek senilai 100 juta euro (Rp1,6 triliun) untuk mendatangkannya dari RB Leipzig.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Sang pelatih secara radikal mengubah cara yang dia inginkan untuk mengatur timnya di pertengahan musim lalu, menjauh dari bek sayap yang melebar dan menyerang, dan sebaliknya berbaris dengan empat bek tengah.
Mendatangkan Gvardiol yang nota bene bek sentral untuk menggantikan Joao Cancelo, menunjukkan bahwa pergantian itu bersifat permanen.
Makin menegaskan salah satu perkembangan taktis sang pelatih.
Bek yang bersinar di Piala Dunia 2022 ini memiliki satu kualitas yang selalu dituntut Guardiola dari para beknya: kemampuan teknis, dan kepercayaan diri saat menguasai bola.
Dan dia memiliki sesuatu yang baru-baru ini menjadi syarat bagi pelatih: kecakapan fisik yang luar biasa.
Menjulang kokoh dengan tinggi 1,85 meter, Gvardiol diberkati juga dengan kekuatan tenaga yang brutal.
Di Piala Dunia 2022 lalu, dia terlihat lebih mengintimidasi ketika dia mengenakan topeng hitam untuk melindungi hidungnya yang patah.
Tapi ketenangannya dalam menguasai bola dan pengambilan keputusan yang masuk akal adalah yang membuat Gvardiol menonjol dari bek lain.
Istimewa mengingat usianya baru 21 tahun, dan dia baru bermain dua musim di lima liga top Eropa.
Gvardiol adalah sumber daya yang sangat didambakan dalam sepak bola: bek tengah dengan kekuatan kaki kiri.
Kemampuan dengan kaki kirinya memungkinkan dia untuk memulai serangan dengan mulus setelah memenangkan bola kembali.
Ini berarti dia juga bisa masuk ke posisi bek kiri selama pertandingan, atau bahkan ke sisi kiri lini tengah.
Dan itulah yang membuatnya begitu menarik bagi Guardiola mengingat visi baru sang pelatih untuk timnya.
Kedatangan sang bomber, Erling Haaland sebelumnya telah mengubah filosofi bermain City.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.