Kronologi 9 Pemain Timnas U20 Indonesia Jalani Pendidikan Polisi, Keinginan yang Didengar Presiden
Kronologi pemain Timnas U20 Indonesia jalani pendidikan kepolisian, berawal dari gagalnya Piala Dunia U20, dan pertolongan Presiden Jokowi.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ramai pemberitaan pemain Timnas U20 Indonesia menjalani pendidikan kepolisian.
Totalnya ada 9 pemain yang akan menjalani pendidikan kepolisian selama lima bulan, 8 di antaranya Timnas U20 Indonesia, dan satu lagi Timnas U22 Indonesia.
Sembilan pemain ini merupakan pemain muda, proyeksi klub mengarungi kompetisi dan bibit untuk Timnas Indonesia.
Mereka yang menjalani pendidikan kepolisian adalah Muhammad Ferarri (Persija), Kakang Rudianto (Persib), Frengky Missa (Persikabo), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Dimas Juliono Pamungkas, Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC), Daffa Fasya Sumawijaya (Borneo FC), Rabani Tasnim (Rans Nusantara) dari Timnas U20 Indonesia, dan Ananda Raehan (PSM Makassar) Timnas U22 Indonesia.
Kronologi skuad Timnas U20 Indonesia jalani pendidikan kepolisian tak lepas dari status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U20 yang dicabut oleh FIFA pada April lalu.
Baca juga: Polemik 9 Pemain Liga 1 2023 Ikut Pendidikan Polisi, Manajer Timnas Indonesia Beri Penjelasan
Menurut cerita Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, awalnya saat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo datang untuk mengunjungi sesi latihan skuad Garuda Muda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Kedatangan Presiden Jokowi disambut baik oleh skuad Garuda Muda, mereka mencurahkan perasaan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Keresahan akan masa depan di dunia sepak bola mencuat setelah Piala Dunia U20 gagal terlaksana di Indonesia.
Di antara mereka berharap bantuan dari pemerintah untuk bisa membantu jadi polisi atau TNI.
"Saya menanyakan kepada para pemain, apakah ada hal yang bisa saya dengar mengenai keinginan-keinginan," ucap Jokowi awal April lalu, dikutip dari BolaSport.
"Beberapa dari mereka ingin kuliah, bisa masuk ke Polri, ingin masuk TNI, maupun jadi PNS. Itu saja, makasih," jelasnya.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta kepada pihak kepolisian untuk membantu mereka lewat jalur prestasi.
"Ini bermula dari Pak Presiden Jokowi yang waktu itu mengunjungi Timnas U20 Indonesia di SUGBK," buka Sumardji.
"Dari sana pemain meminta adanya kepastian buat masa depan, salah satunya menjadi polisi."
"Pemerintah langsung melanjutkan permintaan para pemain dan menawarkan ini ke semuanya mau atau tidak jadi polisi."
"Setelah itu, ada delapan pemain dari skuad Timnas U20 Indonesia dan satu nama dari Timnas U22 Indonesia yang mau menjadi polisi," jelasnya.
Menurut Sumardji, hal ini merupakan kemauan dari pemain tanpa danya intervensi atau paksaan dari pihak manapun.
"Tidak kami paksa. Ini atas dasar kemauan sendiri kok," terangnya.
"Mereka akan melakukan pendidikan selama lima bulan," pungkasnya.
Ananda Raehan dan Muhammad Ferarri
Manajemen PSM Makassar membenarkan pemainnya, Ananda Raehan akan menjalani pendidikan kepolisian.
Padahal, Ananda Raehan memiliki kontrak jangka panjang bersama klub berjuluk Laskar Pinisi itu.
Ananda Raehan mendapat promosi tahun 2022, dia dikontrak PSM selama tiga musim.
Dia merupakan bagian dari proyek klub untuk musim ini, termasuk dalam menyukseskan regulasi Liga 1 yang mengharuskan pemain Timnas U23 Indonesia main selama 45 menit.
"Iya betul bahwa dia lolos dan diharuskan mengikuti pendidikan bintara Polri," ucap Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim.
"Ananda Raehan masuk dalam kriteria regulasi itu," jelasnya.
Begitu juga dengan Muhammad Ferarri di Persija Jakarta.
Pelatih Persija, Thomas Doll mengungkapkan, pihaknya sudah membujuk Ferarri untuk tetap bertahan, namun keputusan telah diambil dan dia mengizinkan Ferarri untuk pergi menjalani pendidikan.
"Ini keputusan yang diambilnya (Ferarri). Kami sudah bilang lebih baik untuk tidak pergi," kata Thomas Doll.
"Tetapi dia memutuskan untuk pergi. Itulah kenapa dia tidak di sini hari ini," sambungnya saat Persija akan menghadapi Persita pekan lalu.
Persija tidak hanya kehilangan Muhammad Ferarri, tetapi juga Sandi Arta Samosir yang menjalani kegiatan TNI dan akan absen beberapa waktu ke depan.
"Ferarri absen karena sedang mengikuti pendidikan kepolisian, Sandi Samosir striker muda kami mendapat panggilan dari TNI," ucap Thomas Doll, dikutip dari situs resmi klub.
Peluang di Tangan Shin Tae-yong
Pemain yang menjalani pendidikan kepolisian bisa saja jadi bagian skuad Garuda untuk Piala AFF U23 atau kualifikasi Piala Asia U23 pada Agustus dan September mendatang.
Namun, keputusan itu berdasarkan pilihan Shin Tae-yong selaku juru taktik Timnas U23 Indonesia.
"Bisa dong," buka Sumardji, dikutip dari BolaSport.
"Walaupun kesembilan pemain ini lagi pendidikan, mereka bisa tetap membela Timnas U23 Indonesia di Piala AFF dan kualifikasi Piala Asia U23," sambungnya.
"Nanti kan semua ini tergantung dari coach Shin Tae-yong, apakah mereka dipanggil atau tidak.".
"Kami tidak mau melunturkan keinginan para pemain untuk membela Timnas U23 Indonesia," pungkasnya
Jadwal Piala AFF U23 2023
Jumat, 18 Agustus 2023
- Malaysia vs Timnas U23 Indonesia
Minggu, 20 Agustus 2023
- Timnas U23 Indonesia vs Timor Leste
Semifinal
Kamis, 24 Agustus 2023
- Pemenang Grup B vs Pemenang Grup C
- Pemenang Grup A vs Runner-Up Terbaik
Final & Perebutan Juara 3
Sabtu, 26 Agustus 2023
Jadwal Kualifikasi Piala Asia U23
Sabtu, 9 September 2023
- Timnas U23 Indonesia vs China Taipei (Taiwan)
Selasa, 12 September 2023
- Timnas U23 Indonesia vs Turkmenistan
(Tribunnews.com/Sina, Bolasport/Mochamad Hary Prasetya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.