Beda dengan Ferarri, Rio Fahmi Pilih Jadi PNS, Dony Tri Pamungkas Setia dengan Persija
Cerita pemain muda Persija, Muhammad Ferarri ikuti pendidikan kepolisian, Rio Fahmi terima tawaran PNS, dan Dony Tri pilih hormati kontrak.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Ragam cerita pemain muda Persija yang menerima tawaran bantuan dari Presiden Joko Widodo soal keinginan mereka.
Beberapa waktu lalu, ada cerita dari Muhammad Ferarri yang notabene pemain Timnas U20 Indonesia yang menerima tawaran mengikuti pendidikan kepolisian.
Kini yang terbaru, ada cerita dari Ilham Rio Fahmi, bek sayap Timnas U23 Indonesia yang menjuarai SEA Games 2023 dengan medali emas, dan Dony Tri Pamungkas, punggawa Garuda Muda U20 karena batal mentas di Piala Dunia U20.
Rio Fahmi dan Dony Tri Pamungkas punya pilihan masing-masing. Rio lebih memilih menjadi PNS, sementara Dony tidak mengambil tawaran itu, dia lebih memilih untuk menghormati kontrak dengan Persija.
Baca juga: Thomas Doll Lepas Muhammad Ferarri Ikut Pendidikan Kepolisian
Ilham Rio Fahmi
Rio Fahmi sejatinya juga mendapatkan tawaran menjadi polisi, namun dia tidak memilih itu karena beberapa pertimbangan.
Pemain asal Banjarnegara itu memutuskan untuk mengambil pilihan menjadi PNS.
Karena menurutnya, menerima tawaran sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak mengganggu karier profesionalnya sebagai pesepak bola.
Lagian untuk saat ini, Rio juga masih menghormati kontrak kerja bersama Persija.
"Tawaran ada tapi kalau saya yang pertama masih terikat profesional kontrak dengan Persija," buka Rio Fahmi, dikutip dari BolaSport.
"Kedua saya memang mengurungkan niat saya untuk menjadi polisi. Kenapa, karena saya tidak terlalu mau lantaran dari kecil cita-cita saya menjadi pemain sepak bola," sambungnya.
"Pak Presiden juga menawarkan kami termasuk saya untuk menjadi PNS. Nah, mungkin saya dan teman-teman lain yang tidak jadi polisi bisa menjadi pegawai PNS," jelasnya.
Rio khawatir, jika dirinya mengambil pendidikan polisi akan menyita waktunya untuk sepak bola, sementara cita-citanya menjadi profesional di bidang itu.
"Kalau jadi polisi itu kan membutuhkan pendidikan yang lama dan mengganggu karier saya sebagai pesepak bola," katanya.