Mikel Arteta Ingin Tiru Kesetiaan Arsene Wenger di Arsenal, Tak Bisa Lupakan Jasa The Professor
Mikel Arteta baru-baru ingin mengungkapkan pelajaran yang didapatkannya semasa dilatih oleh Arsene Wenger di Arsenal.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Mikel Arteta baru-baru ingin mengungkapkan pelajaran yang didapatkannya semasa dilatih oleh Arsene Wenger di Arsenal.
Arsene Wenger merupakan legenda Arsenal, menjadi juru taktik klub sejak 1996 sampai 2018 dan memenangkan berbagai gelar bergengsi.
Berbagai gelar itu antara lain tiga trofi Liga Inggris dan tujuh Piala FA. Sementara Mikel Arteta didatangkan oleh Wenger pada 2011.
Baca juga: Ramuan Arteta Belum Manjur, Rapor Merah Lini Pertahanan Arsenal Selama Pramusim
Arteta kemudian sempat ditunjuk sebagai kapten Arsenal dan pensiun di sana pada 2016 dan membantu klub memenangkan dua trofi Piala FA.
Perjalanannya di dunia kepelatihan kemudian dimulai dengan menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City pada 2016 sampai 2019.
Pada Desember 2019, Arteta kembali ke Arsenal dan menjadi juru taktik baru menggantikan Unai Emery.
Semenjak saat itu, pria berusia 41 tahun itu melakukan perubahan di klub. Ia membangun skuad dengan pemain-pemain muda sebagai pilar tim.
Selain telah mempersembahkan Piala FA pada musim 2019/2020, Arteta akhirnya sukses membawa The Gunners bermain di Liga Champions untuk musim depan.
Kali terakhir mereka bermain di Liga Champions adalah pada musim 2016/2017 atau enam tahun yang lalu.
KIni ia bertekad untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dibangun oleh Arsene Wenger.
Kesetiaan yang diberikannya kepada klub selama 22 tahun merupakan inspirasi yang diperolehnya dari sang mantan pelatih.
"Saya belajar banyak darinya dan jika saya harus memilih salah satu dari banyak nilai hebatnya, itu adalah seberapa setia dia dan seberapa besar dia membela klub, para pemainnya, dan sepak bola secara umum," kata Arteta soal Wenger di situs resmi klub.
"Gairah yang dia miliki untuk sepak bola sangat fenomenal dan Anda bisa melihatnya."
"Dia benar-benar ingin menghormati permainan tersebut dan dia ingin sepak bola dimainkan dengan cara tertentu."