Soal Insiden Kaki Luciano Sanchez Patah, Pelatih Fluminense: Marcelo Enggak Salah Dong
Pelatih Fluminense nilai Marcelo tidak layak dapat kartu merah akibat pelanggaran berujung patahnya kaki Luciano Sanchez di laga Copa Libertadores.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Fluminense, Fernando Diniz, memandang hukuman kartu merah yang diterima Marcelo terlalu berlebihan sebagai buntut pelanggaran horor yang menimpa Luciano Sanchez.
Kejadian mengerikan terjadi dalam laga babak 16 besar Copa Libertadores yang berlangsung pada Rabu (2/8/2023) pagi WIB.
Dalam duel antara Argentinos Junior dan Fluminense di Estadio Diego Armando Maradona, bek tim tamu, Marcelo, menjadi sorotan.
Marcelo mendapat kartu merah langsung setelah membuat bek Argentinos Junior, Luciano Sanchez cedera parah pada menit ke-56.
Baca juga: Ngilu Video Horor Marcelo Bikin Kaki Pemain Lawan Patah, Nangis di Lapangan hingga Minta Nomor HP
Eks bek Real Madrid tersebut membuat Sanchez patah kaki dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dilansir laman AP, butuh waktu 8 hingga 12 bulan untuk pemulihan cedera Luciano Sanchez.
Adapun pertandingan leg pertama babak 16 besar Copa Libertadores antara Argentinos Junior dan Fluminense berakhir seri 1-1.
Argentinos sempat unggul lebih dulu melalui Gabriel Avalos pada menit ke-14 sebelum skor disamakan oleh Fluminense melalui Samuel Xavier pada menit ke-87.
Namun pasca-pertandingan, komentar menohok disampaikan oleh Diniz selaku pelatih Fluminense.
Menurut kacamatanya, kartu merah yang diterima pemainnya itu dinilai berlebihan. Bahkan dia mengibaratkan patah kaki yang dialami Luciano Sanchez tak ubahnya seperti kecelakaan mobil di jalan raya.
Dia menempatkan Marcelo sebagai pengendara mobil, dan Luciano Sanchez sebagai pejalan kaki yang menyebrang saat lampu lalu lintas berwarna hijau.
"Saya akan membuat perumpamaan: bagi saya, itu sama seperti ketika ada seseorang yang mengemudi di jalan raya, orang itu menyeberang di lampu hijau, dan itu kesalahan pengemudi. Marcelo menggiring bola dan tidak punya tempat untuk menginjakkan kakinya," papar Diniz, seperti yang dikutip dari GeGlobo.
"Bagi saya, pengusiran Marcelo benar-benar tidak masuk akal, gila. Apa yang akan dilakukan Marcelo?," kecam pelatih asal Brasil tersebut.
Dia paham akan kondisinya di atas lapangan. Namun membuat Marcelo mandi lebih cepat dari rekan-rekannya dinilai sebagai keputusan salah besar.
"Semua orang sedih dengan apa yang terjadi pada pemain. Itu satu hal."