PSSI Melunak, Bakal Tinjau Secara Bertahap Soal Larangan Suporter Away
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan pihaknya bakal mengkaji kembali aturan yang melarang suporter away datang ke stadion.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
PSSI Melunak, Bakal Tinjau Secara Bertahap Soal Larangan Suporter Away
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi Liga 1 2023/2024 melarang suporter away untuk hadir di Stadion.
Larangan yang dibuat PSSI mengacu pada transformasi sepakbola Indonesia dan masih dipantau juga oleh FIFA.
Akan tetapi, larangan tersebut tampaknya tak berjalan efektif karena masih adanya suporter away yang hadir di Stadion dengan membeli tiket dan menggunakan atribut bebas.
Dilemanya, hadirnya suporter away memang sempat membuat kericuhan, contohnya di laga Persik Kediri vs Arema FC, namun di lain sisi hadirnya suporter away justru membuat suasana perdamaian semakin terasa – contoh saat Persija ke markas Persikabo 1973.
Menyikapi kondisi ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan pihaknya bakal mengkaji kembali aturan tersebut.
Akan tetapi, untuk saat ini, aturan tersebut memang harus dijalankan lebih dulu.
“Tentu independensi Liga itu saya hargai, tapi tentu kan kita harus ada tinjauan bertahap,” kata Erick Thohir di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Rabu (3/8/2023).
“Kesepakatan yang kemarin dicapai antar PSSI, pemerintah, FIFA dan Liga, salah satunya adalah ketika saat musim kampanye yang selama ini Liga bisa berhenti, tapi sekarang (Liga tetap berjalan-red) penontonya dikasih 50 persen. Jadi ini mesti ada take and give,” sambungnya.
Erick pun meminta kepada seluruh suporter untuk bersabar menunggu aturan away kembali diperbolehkan.
Sambil menunggu, Erick juga ingin suporter membuktikan bahwa sepakbola Indonesia sudah lebih kondusif dan suporter bisa menyaksikan pertandingan dengan aman dan nyaman.
“Jangan dikonotasikan ada kepentingan, tak ada, ini menjaga, siapa yang menjamin kalau ada hal-hal tak diinginkan terjadi? Nah, ini saya rasa dinamika ini kita saman-sama, sabar. Ini tidak ada kepentingan apa-apa, harus sama-sama sabar dan harus kita buktikan bisa, dan kita bertransformasi ke titik kita mau bisa, tapi kan sampai hari ini masih ada (kericuhan-red),” terang Erick.
Terkait suporter, PSSI juga kini berupaya membentuk komite ad hoc suporter, yang nantinya urusan suporter ada di tangan komite ad hoc.
Dengan begitu PSSI bisa lebih fokus menangani satu hal lagi yang kerap menjadi sorotan di sepakbola Indonesia, yakni wasit.
Terlebih pada paruh musim Liga 1 2023/2024 nanti, teknologi Video Assistant Referee (VAR) bakal diterapkan.
“Jadi saya mohon kita ada komite ad hoc suporter. Pak Arya lagi muter ini ke beberapa daerah, ada usulan dari suporter, tapi jangan semua bebannya PSSI mengontrol semuanya. PSSI ya cuma ingin perbaiki wasit, VAR, pelatihan kedua sudah mulai. Kita berharap VAR jalan Februari karena ini sulit kalau kita terus mentoleransi kesalahan-kesalahan individu yang mengakibatkan kerugian,” pungkasnya.