Setahun terakhir, dua suporter memang berupaya keras untuk menjalin perdamaian dengan saling mengunjungi.

Maka dari itu, Bonek tidak menyesali keputusannya datang ke Jakarta untuk menegaskan misi perdamaian.

Bonek siap bertanggung dengan apa yang telah diperbuatnya, seperti membayar sanksi sebesar Rp.50 juta.

"Menempuh jalan damai memang tidak mudah dan murah. Pro dan kontra terus menjadi dinamika."

"Informasi sesat, fitnah dan hoax ikut membumbui agar niat baik ini gagal sampai garis finish," tulis Bonek dalam pernyataan mereka yang dipublikasikan oleh Surya.

"Tapi kami memutuskan berdiri tegak, berjalan lurus dengan komitmen untuk merawat persaudaraan dengan saudara-saudara kami di Jakarta," tambahnya.

Lebih lanjut, Bonek juga yakin terhadap keinginan semua suporter di tanah air yang berharap suasana penuh harmonis, kekeluargaan dan keakraban.

Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, perdamaian dan nyawa adalah di atas segalanya.

Bonek menyadari, bahwa upaya baiknya ini akan banyak tantangan, pasti ada segelintir orang yang tidak menginginkan perdamaian ini.

Seperti insiden kecil yang terjadi di luar Stadion GBK, saat Bonek away ke Jakarta.

"Kami pastikan mereka adalah orang-orang yang bermasalah mulai dari rumah mereka sendiri, atau bisa jadi mereka diciptakan dari tanah sengketa," tulisnya.

Bonek juga menyampaikan terima kasih kepada The Jakmania atas sambutan di Jakarta.

Kesempatan bisa menyanyikan anthem Persebaya, song for pride di Stadion GBK, pembuktian bahwa Surabaya-Jakarta Conection memang nyata adanya.

"Kami juga akan bertanggung jawab untuk menebus sanksi denda yang diberikan federasi, baik bagi Persebaya maupun Persija," pungkas Bonek.

(Tribunnews.com/Ipunk) (Surya/Khairul Amin)