Bima Sakti Bawa Timnas U-17 Indonesia Remuk di 3 Laga Beruntun, Kelemahan Terbesar Tampak Jelas
timnas U-17 Indonesia tak memahami set piece defending sehingga kebobolan dua gol dari cara skema bola mati.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bima Sakti terlihat menurunkan variasi line up, dengan munculnya pemain seperti Ikram Al Ghiffari, Sulthan Zaky, dan Arkhan Kaka.
Timnas U-17 lumayan bisa mengimbangi permainan Kashima Antlers, walau memang lebih banyak bermain bertahan.
Klub Jepang itu dibatasi hanya bisa mendapatkan peluang lewat tendangan bebas jarak jauh, serta sebuah peluang cutback dan decoy.
Kubu Garuda Asia tak cukup bisa mendekati gawang lawan, paling banter hanya upaya Arkhan Kaka yang beberapa kali membuat panik bek dan kiper lawan.
Kiper Ikram menjelang turun minum dapat mementahkan peluang mendatar Kashima, sebelum bencana datang tepat sebelum peluit.
Sebuah sepak pojong berulang menghasilkan peluang ikutan berupa umpan silang, yang ditanduk pemain Kashima untuk mencetak gol. 0-1.
Pada babak kedua, laga berjalan lebih menarik bagi suporter Tanah Air.
Timnas U-17 Indonesia mula-mula menyamakan kedudukan melalui titik putih.
Sebuah sepakan Nabil Asyura diblok dengan tangan oleh bek lawan, dan penalti dieksekusi dengan mulus oleh Figo Dennis. 1-1.
Bersamaan dengan itu, Kashima tampak mengendor dan melakukan beberapa salah umpan.
Salah satu umpan keliru itu berbuah gol untuk Indonesia, kali ini diselesaikan finishing satu lawan satu Riski Afrisal. 2-1.
Sayangnya kelemahan para pemain Indonesia kembali terlihat.
Lagi-lagi melalui sepak pojok, Kashima bisa mencetak gol kedua, walaupun segerombol bek Indonesia berkerumun di depan gawang. 2-2.
Lebih parah lagi, Kashima mencetak gol kemenangan lewat cara sama persis pada menit akhir. 2-3.