AC Milan Batal Dapat Ceperan Uang Rp13 Miliar, Skandal Judi Jadi Penyebab
AC Milan batal mendapatkan uang komisi capai Rp 13,3 miliar dari penjualan Lucas Paqueta ke Manchester City. Pemain itu tersandung kasus skandal judi.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Minat Pep Guardiola pada jasa Paqueta makin besar karena Kevin De Bruyne cedera. Namun, Manchester City dilaporkan telah menghentikan upaya untuk membeli pemain 25 tahun setelah investigasi kasus judinya mencuat.
Jika terbukti terlibat dalam kasus judi, Paqueta terancam hukuman yang berat.
AC Milan Batal Untung
AC Milan memiliki keuntungan atas penjualan Lucas Paqueta sebagai uang pembinaan.
Klub berjuluk Rossoneri ini berhak mendapatkan satu persen dari hasil penjualan sang gelandang serang.
Mekanisme itu diberlakukan sebagai cara sepak bola Eropa melindungi akademi, yang pada umumnya membina pemain dari usia 12 hingga 23 tahun.
Ketika pindah ke Milan dari Flamengo pada 2018, Paqueta masih di bawah usia 23 tahun, sehingga sang klub raksasa Italia dinilai turut terlibat dalam masa pembinaan.
Namun, Paqueta yang didatangkan dengan biaya 38 juta euro hanya bertahan satu setengah tahun di AC Milan. Ia dijual ke Lyon dengan banderol 20 juta euro.
Siapa yang menyangka, hanya dalam rentang dua tahun sejak berlabuh ke Lyon, harga pasar Paqueta melesat tajam, sampai City kini berani menawar 80 juta euro.
Apabila transfer Paqueta dari West Ham ke Manchester City terealisasi, Milan bisa mendapatkan untung lagi.
Memakai asumsi Paqueta dihargai 80 juta euro, maka Milan paling tidak bisa mendapatkan satu persennya, yakni kurang lebih 800 ribu euro (sekitar Rp 13,3 miliar rupiah). Komisi tersebut akan dibebankan kepada klub penjual, dalam hal ini adalah West Ham.
Hanya saja karena adanys skandal yang membelit, maka AC Milan batal mendapatkan uang ceperan hasil penjualan mantan pemainnya itu.
(Tribunnews.com/Giri)