TRIBUNNEWS.COM- Pep Guardiola mengatakan Kevin De Bruyne tidak tergantikan. Tidak ada pemain lain yang bisa menggantikan jimat Manchester City ini yang kemungkinan akan absen sampai Februari nanti.

Namun, sepertinya Pep Guardiola sudah menemukan solusinya yang bisa menggantikan Kevin de Bruyne.

Kevin de Bruyne cedera hamstring saat City melakoni laga perdana Liga Primer kontra Burnley (12/8) lalu.

Sang gelandang hanya bermain 23 menit, dan harus meninggalkan lapangan sambil menangis karena hamstringnya bermasalah. Dia harus naik meja operasi, dan diperkirakan menjalani pemulihan selama minimal empat bulan.

Ini menjadi pukulan telak bagi kubu City mengingat krusialnya peran de Bruyne. Dia menjadi motor serangan The Citizens musim lalu di mana mereka sukses meraih tiga trofi.

Musim lalu, De Bryne menorehkan sepuluh gol, dan 31 assist dari 45 laga di berbagai kompetisi.

Lantas, Apa yang akan dilakukan Guardiola untuk menyiasati absennya de Bruyne? Pelatih asal Spanyol ini dikenal dengan pemecahan masalah yang revolusioner, jika tidak out of the box.

Tahun-tahun sebelumnya di City, dia misalnya mempergunakan false nine untuk menyiasati tak adanya striker murni. Pernah juga memakai inverted full-back untuk menambah daya serang. Juga memakai bek sentral untuk ikut menyerang.

Kini, seperti dikutip dari The Mirror, menyiasati tak adanya de Bruyne, Guardiola tampaknya akan memasang dua pemain sebagai pemain nomor 10. Mereka adalah Phil Foden bertandem dengan Julian Alvarez. Jadi, memang dibutuhkan dua pemain untuk bisa mengganti seorang de Bruyne.

Ini terlihat dari starting line-up City saat melawan Newcastle, di mana Alvarez masuk mendampingi Foden dalam formasi 4-2-3-1. Keduanya berada di belakang Erling Haaland, bersama Jack Grealish.

Sebelumnya, saat melawan Sevilla di Piala Super Eropa, Guardiola beralasan Alvarez tak masuk starting line-up karena sedang ada gangguan cedera ringan. Saat itu, City memakai formula 4-3-3.

Masuknya Alvarez ke starting line-up menjadi bukti bahwa Guardiola belum sepenuhnya percaya kepada Foden seorang untuk jadi pengganti de Bruyne.

Alvarez terhubung dengan baik dengan Erling Haaland, tetapi kurang baik dengan lini tengah.

Sementara Foden lebih baik bekerja dengan pemain sayap dan para pemain di belakangnya dibandingkan dengan Haaland. Kedua peran itu bisa dimainkan dengan luwes oleh De Bruyne.

Jadi mungkin solusinya adalah memainkan keduanya, Foden, dan Alvarez di nomor 10.

Ini ditambah dengan fakta audisi Foden minggu ini tidak bagus, dengan Haaland terisolasi sepanjang pertandingan melawan Sevilla. Saat melawan Newcastle, dia juga bermain sebagai pemain sentral.
Bedanya, Alvarez juga berada di Haaland, dan Kyle Walker mendukungnya di sisi kanan, dengan lebih aktif bergerak maju.

Seketika, Foden jadi lebih terlibat. Dan lini tengah pun jadi lebih banyak menemukan Haaland dibandingkan dengan laga sebelumnya.

Meminta Walker untuk terus menutupi seluruh sayap kanan adalah hal yang terlalu berlebihan. Meski pun, pertahanan City pun bisa berubah dengan mulus menjadi tiga bek.

Tetapi, sangat wajar untuk mengatakan City terlihat jauh lebih seimbang dengan adanya dua pemain di belakang Haaland. Foden, dan Alvarez bekerja sama dengan baik, satu menyerang. dan satu lagi memanfaatkan ruang.

Di belakangnya, Rodri dan Mateo Kovacic membantu pasangan ini dengan memastikan lini tengah telah dijaga dengan baik, sehingga keduanya tak perlu turun terlalu jauh ke belakang.

Dengan adanya dukungan dari rekan-rekannya, Foden bisa terlihat lebih optimal memainkan peran sebagai pengganti de Bruyne, meski memang masih belum bisa menyamai sang master.

Ia menciptakan tujuh peluang dari permainan terbuka saat melawan Newcastle, termasuk memberi assists untuk gol penentu kemenangan Julian Alvarez. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu pertandingan di Liga Primer, dalam penampilannya yang ke-131 di kompetisi tersebut.

“Phil Foden adalah impian setiap pelatih. Dia bisa bermain di banyak posisi. Dia adalah ancaman nyata. Saya sangat senang. Cara dia berperilaku dengan semua orang. Mentalitasnya selalu ada. Itu adalah hal yang paling penting," kata Guardiola memuji.

"Phil memiliki kemampuan luar biasa di antara lini, cara dia berbalik dan menyerang lini terakhir, itu adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat," ujarnya.

"Setiap kontrol dia tahu persis di mana tujuannya. Dia tidak membutuhkan dua atau tiga sentuhan. Dia masuk posisi di posisi yang tepat untuk menyerang gawang, hanya dalam satu gerakan," jelasnya.

Ketika Guardiola menyebut De Bruyne tak tergantikan, mungkin dia benar. Untuk itulah, dia memasang dua pemain untuk menggantikannya: Foden, dan Alvarez yang bahu-membahu bermain sebagai pemain nomor 10.

Melawan Newcastle, duo pengganti de Bruyne ini telah bermain dengan mulus. Masih banyak laga berat menanti di depan untuk menguji kualitas keduanya sebagai pengganti si raja assists. (Tribunnews/den)

Direct Points
- De Bruyne absen minimal 4 bulan
- Guardiola sebut tak ada pemain yang bisa gantikannya
- Solusinya pasang Foden, dan Alvarez sebagai pemain nomor 10 ganda

Pengganti De Bruyne

4- City kehilangan Kevin de Bruyne yang cedera hamstring, dan absen minimal 4 bulan

2- Guardiola kemungkinan akan memasang 2 pemain dengan posisi sebagai nomor 10 sebagai pengganti De Bruyne: Phil Foden, dan Julian Alvarez

Phil Foden
Stats vs Newcastle
90 menit main
90.7 persen umpan akurat
7 umpan kunci
7 menang duel
69 sentuh bola
1 assists

Julian Alvarez
Stats vs Newcastle
90 menit
92% umpan akurat
21 sentuhan
2 menang duel
1/1 dribbles komplet
1 umpan kunci
1 gol