Romelu Lukaku ke AS Roma, Kisah Benci tapi Cinta Jilid II OTW Rilis
Romelu Lukaku akan mengukir kisah benci tapi cinta jilid II jika kepindahannya ke AS Roma terealisasi karena kembali bereuni dengan Jose Mourinho.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Benci Tapi Cinta Lukaku dan Mourinho
Romelu Lukaku mengaku punya hubungan yang cukup kompleks dengan pelatih asal Portugal, Jose Mourinho.
Ia pernah begitu membencinya dan menjadi saling akrab beberapa tahun setelahnya.
Momen pertemuan Lukaku dan Mourinho untuk pertama kalinya terjadi pada tahun 2013 lalu. Saat itu, keduanya masih memperkuat Chelsea.
Masa-masa tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu mimpi buruk Lukaku dalam karirnya.
Lukaku sudah mencium indikasi bahwa dirinya akan lebih sering duduk di bangku cadangan selama Mourinho memimpin.
Oleh karenanya, ia memilih untuk bergabung dengan Everton jelang penutupan bursa transfer musim panas di tahun yang sama.
Beberapa lama berselang, tepatnya di tahun 2017 lalu, keduanya bereuni di Manchester United. Lukaku menjadi bomber utama Mourinho dan berhasil mencetak total 27 gol dari 51 penampilan di semua kompetisi.
Lukaku terlihat seperti anak kesayangan Mourinho selama di Old Trafford. Bahkan, Mourinho seringkali berseteru dengan publik karena lebih memilih mengandalkan Lukaku ketimbang pemain muda, Marcus Rashford.
Namun ternyata, Lukaku dan Mourinho pernah berseteru hebat saat masih di Chelsea dulu. Pada saat itu, ia merasa sudah pantas untuk tampil lebih sering bersama skuat inti. Sementara Mourinho ingin dia lebih bersabar.
"Saya pergi ke West Brom dan tampil apik, saya mencetak 17 gol di umur 19 tahun, lalu saya kembali dan antara saya dan Jose Mourinho, kami tidak berada dalam gelombang yang sama," ujar Lukaku ke Lightharted Podcast, dilansir Metro.
"Saya pikir saya sudah pantas untuk bermain, dia berpikir saya belum siap, jadi kami sepakat bahwa mungkin lebih baik jika saya pergi dan saya pergi lagi (ke Everton), dan tampil apik lagi," lanjutnya.
Kenangan buruk tersebut membekas di benak Lukaku sampai ia pindah ke MU dan bereuni dengannya. Namun, bukannya terjadi perseteruan, keduanya malah tenggelam dalam canda tawa.
"Ya, saat (saya masih di United), saya ingat kami berada di Moskow dua tahun lalu, kami menghadapi CSKA, saya berkata kepadanya, 'Yo, saya sangat ingin membunuh bokong anda', dan kami sama-sama tertawa," tambahnya.