Bersabar dengan Mikel Arteta jadi Keputusan Terbaik Arsenal, Ini Kata Thierry Henry
Legenda Arsenal, Thierry Henry, menyebut bahwa bersabar dengan Mikel Arteta merupakan keputusan terbaik klub.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Arsenal, Thierry Henry, menyebut bahwa bersabar dengan Mikel Arteta merupakan keputusan terbaik klub.
Ketika menunjuk Mikel Arteta sebagai pelatih baru pada Desember 2019, prestasi Arsenal mengalami pasang surut.
Pada enam bulan pertama, Mikel Arteta memang sukses mempersembahkan trofi Piala FA.
Lalu perjalanan menjadi sulit setelahnya karena Arsenal hanya mampu finis di peringkat kedelapan pada musim 2020/21.
Baca juga: Jelang Arsenal vs Fulham, Momentum The Gunners Pertegas Status Raja London
Sementara pada musim 2021/22, The Gunners kembali gagal finis di empat besar setelah disalip oleh Tottenham Hotspur pada akhir kompetisi Liga Inggris.
Namun, Arsenal terus bersabar dengan senantiasa mendukung langkah yang ditempuh oleh Mikel Arteta.
Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko didatangkan dari Manchester City untuk meningkatkan kualitas skuad pada awal musim 2022/23.
Hasilnya sangat positif di mana mereka akhirnya mampu bersaing dalam perebutan gelar juara Liga Inggris meski akhirnya mesti menerima kenyataan finis di posisi kedua klasemen.
Namun, jalan masih panjang dan ambisi Meriam london tak terbendung. Akhirnya musim ini klub berani jor-joran untuk mewujudkan ambisi menjadi juara.
Empat pemain baru didatangkan ke Stadion Emirates, yaitu Kai Havertz, Jurrien Timber, Declan Rice, dan David Raya.
Penampilan Arsenal dalam dua laga Liga Inggris pun positif dengan mengumpulkan enam poin.
Kini kedalaman skuad mereka lebih mumpuni dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya dan akhirnya mampu bermain di Liga Champions setelah absen enam tahun lamanya.
"Salah satu hal terbaik yang kami lakukan di Arsenal adalah mempertahankan Mikel. Berikan [manajer] rencana tiga tahun, siapa pun itu," kata Thierry Henry di podcast Seaman Says via Football London.
"Anda tiba di tim, bukan tim Anda? Anda kesulitan dengan mereka."
"Anda mencoba membangun sesuatu dan kemudian dipecat setelah 10 pertandingan atau apa pun."
"Para pemain perlu belajar dari pelatih baru, taktik baru, hal baru setiap tiga bulan. Apa yang kita lakukan?" terangnya.
Thierry Henry kemudian mencontohkan bahwa banyak pelatih dapat memberikan prestasi karena klub bersabar dengan mereka.
Misalnya Jurgen Klopp di Liverpool, Sir Alex Ferguson di Manchester United, dan Arsene Wenger di Arsenal.
Mereka tak langsung memberikan trofi ketika pertama kali diberi kesempatan melatih, tetapi seiring berjalannya waktu piala berdatangan.
Itu karena tim yang mereka bangun sudah sesuai dengan skema yang ingin dimainkan.
"Sir Alex, kita semua tahu dia hampir dipecat. Ingat gol yang menyelamatkannya? Arsene tidak menang sejak awal," lanjut Henry.
"Klopp tidak langsung menang sejak awal, dia membutuhkan waktu tiga setengah tahun untuk membangun sebuah tim. Mikel."
"Hanya Pep yang memenangkan treble sejak awal--tapi dia punya ide dan dia punya tim yang bagus."
"Menurut saya, apa yang saya lihat itu konyol, tapi lihat, itu bukan uang saya," ungkap mantan pemain Barcelona itu.
Saat ini ekspektasi besar sedang berada di London Utara, The Gunners diharapkan bisa memperoleh trofi mayor pada musim ini.
Sementara pada awal musim, pasukan Mikel Arteta menyabet Community Shield usai menundukkan Manchester City lewat babak adu penalti.
(Tribunnews.com/Deni)