Risiko Persebaya jika Masih Dilatih Uston Nawawi, Manajemen Bajol Ijo Rawan Kena Denda Ratusan Juta
Manajemen Bajol Ijo harus segera mencari pengganti Uston Nawawi agar tidak melanggar regulasi Liga 1 2023.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persebaya Surabaya harus segera menemukan pengganti Uston Nawawi di posisi pelatih kepala.
Uston Nawawi sebelumnya ditunjuk manajemen Persebaya Surabaya sebagai caretaker.
Ia menjabat pelatih sementara Persebaya Surabaya setelah Aji Santoso melepaskan jabatannya.
Baca juga: Persebaya Tertinggal 5 Poin dari Pemuncak Liga 1, Bruno Moreira Ingatkan Target Juara
Peforma Uston Nawawi selama mengemban tugas caretaker terbilang sangat bagus.
Laga pertama Uston Nawawi bersama Persebaya adalah di pekan 7 Liga 1 2023 melawan Bhayangkara FC, pada 8 Agustus lalu.
Hasil kepemimpinan Uston Nawawi langsung membawa Persebaya mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 1-2.
Kemenangan dari Bhayangkara FC waktu itu sekaligus memutus tren buruk Persebaya yang lima laga terakhir hanya 3 kalah dan 2 imbang.
Setelah itu, Uston Nawawi berhasil meneruskan raihan positifnya hingga pekan 11.
Dalam 4 pertandingan sejak pekan 8 hingga 11, Uston Nawawi mempersembahkan 3 kemenangan dan 1 imbang untuk Persebaya.
Rentetan hasil mentereng ini membuat skuad berjuluk Bajol Ijo naik ke papan atas klasemen Liga 1 2023.
Bruno Moreira dkk kini menempati peringkat 6 dengan koleksi 18 poin.
Rawan Didenda Ratusan Juta
Sayangnya, rapor mentereng dari Uston Nawawi itu harus direlakan oleh Bajul Ijo.
Pasalnya masa jabatan pelatih caretaker dari Uston Nawawi sudah habis.
Menurut laporan Surya, manajemen Bajol Ijo harus segera mencari pengganti Uston Nawawi agar tidak melanggar regulasi Liga 1 2023.
"Terhadap pergantian pelatih kepala yang terjadi maka Klub bersangkutan diwajibkan untuk menyampaikan pemberitahuan selambat-lambatnya 3 hari setelah dilakukan pengakhiran kontrak dengan pelatih kepala tersebut."
"Klub juga diwajibkan untuk melakukan pendaftaran pelatih kepala yang baru selambat-lambatnya 30 hari. Setelah menyampaikan surat pemberitahuan."
"Seluruh ketentuan terkait kualifikasi pelatih kepala wajib dipenuhi sesuai dengan Pasal (34) regulasi ini," isi regulasi Liga 1 2023 dikutip dari Surya.
Pihak Persebaya sebetulnya berkeinginan untuk mengangkat Uston Nawawi menjadi pelatih kepala secara permanen.
Tetapi pria asal Sukodono, Sidoarjo itu masih belum memiliki lisensi AFC Pro yang menjadi syarat wajib bagi pelatih Liga 1.
Uston dikabarkan masih kurang dua modul lagi untuk mendapatkan lisensi tersebut.
Jika Persebaya bersikukuh untuk tetap memakai jasa Uston Nawawi di pertandingan berikutnya, Bajul Ijo tentu akan didenda dengan nominal yang tidak sedikit yaitu Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Denda itu bisa berlibat seiring berjalannya waktu jika Uston Nawawi tak segera mendapatkan lisensinya.
Hal itu berdasarkan regulasi Liga 1 2023 Pasal 34 Ayat 12.
"Pelanggaran terhadap ayat (11) pasal ini akan dikenakan denda sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Jika melebihi 30 hari kedua, klub tidak mendaftarkan Pelatih Kepala maka berlaku tambahan denda sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan terus berlaku kelipatan," bunyi regulasi Liga 1 2023.
Sebelumnya diberitakan, Uston Nawawi turut membahas masa depannya setelah diberi tugas lima kali memimpin pertandingan Persebaya.
Ia hanya mengisyaratkan bahwa tugas caretaker telah selesai dijalankan.
Mengenai nasibnya setelah ini, Uston Nawawi tampak merahasiakan.
"Kalau pertanyaan itu ya kita lihat saja nanti."
"Yang penting tugas saya kan kita laksanakan dengan baik," ujar Uston Nawawi dikutip dari Bolasport.
Patut dinantikan bagaimana nasib Uston Nawawi di jajaran kepelatihan Bajol Ijo setelah membukukan rapor apik tersebut.
Pihak manajemen Bajol Ijo sendiri kemungkinan besar mencari pelatih baru karena Uston Nawawi terkendala masalah lisensi.
Kemungkinan besar Uston Nawawi masih tetap dipertahankan manajemen Bajol Ijo sebagai asisten pelatih.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Surya/Abdullah Faqih)