Sempat Ditawar Klub Arab, Brendan Rodgers Akui Uang Liga Inggris Tak Ada apa-apanya
"Saya tahu ini karena saya sudah benar-benar berbicara dengan klub di Arab Saudi ketika saya meninggalkan Leicester" terusnya.
Penulis: Bobby W
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini Brendan Rodgers membagikan kisahnya yang hampir berlabuh ke salah satu klub besar dari Arab Saudi di musim panas ini.
Seperti diketahui sebelumnya, pada 19 Juni 2023 lalu, eks pelatih Liverpool tersebut akhirnya memilih berlabuh kembali ke Glasgow Celtic.
Kembalinya sosok yang juga pernah melatih Celtic di medio 2016-2019 ini untuk mengisi posisi Ange Postecoglou yang pindah ke Tottenham Hotspurs.
Dalam wawancara bersama Talk Sports pada Rabu (6/9/2023) Brendan mengaku sempat tergoda namun ia memutuskan mudik ke Celtic.
Dalam wawancaranya tersebut, Rodgers menekankan betapa dalamnya kocek yang dimiliki klub-klub Arab Saudi.
Baca juga: Bikin Manchester United Bahagia, Pelatih Denmark Pastikan Hojlund Absen di Kualifikasi Euro 2024
Celtic pun juga menjadi "korban" kekayaan Arab Saudi ini dengan kehilangan salah satu aset berharganya, Jota, yang meninggalkan klub musim panas ini untuk bergabung dengan Al-Ittihad.
Menurut Rodgers, uang bejibun yang dimiliki klub-klub negeri minyak tersebut memiliki pengaruh besar bagi para pemain untuk memutuskan bermain ke sana.
Karena faktor tersebut, tentu saja aksi memagari Jota untuk tak hengkang dari Celtic merupakan hal yang mustahil.
"Tidak ada kesempatan bagi Celtic atau Rangers untuk bersaing (secara finansial). Kami saja tidak bisa menandingi Liga Premier, jadi Anda tidak akan pernah bisa menandingi uang dari Arab Saudi." terusnya.
Uang yang ditawarkan klub-klub Arab Saudi pun bisa dibilang bakal menjamin karir para pemain hingga hari tua.
Baca juga: Live Score Hasil Voli Final Thailand vs China, AVC Championship 2023 Putri, Penentu Ratu Voli Asia
"Ini pasti sesuatu yang membuat pemain ragu, itu pasti. Uang yang dibicarakan dan apa yang ditawarkan bukan hanya bisa dipakai untuk menafkahi pemain dan keluarga mereka, tetapi juga bisa dijadikan warisan yang bisa mereka ciptakan untuk keluarga mereka dalam beberapa tahun ke depan." lanjutnya.
"Saya tahu ini karena saya sudah benar-benar berbicara dengan klub di Arab Saudi ketika saya meninggalkan Leicester" terusnya.
Tidak seperti Liga Cina yang melakukan taktik serupa beberapa tahun lalu, Rodgers menilai revolusi di liga sepakbola Arab Saudi memiliki fondasi yang lebih kuat.
"Dengan rasa hormat, saya berbicara dengan tim beberapa kali. Faktor menarik terbesar yang mereka andalkan tentu saja adalah uang, tetapi mereka juga memiliki rencana masterplan lainnya."ungkap Brendan.
Brendan pun menerangkan langkah-langkah yang bakal diambil Liga Arab Saudi untuk mematahkan hegemoni liga-liga eropa.
"Rencana pertama mereka sedang berjalan dengan baik yaitu dalam hal menarik pemain-pemain terbaik dan mencari manajer-manajer terbaik di sana."
"Dan yang lebih besar dari itu juga, apa yang mereka lakukan adalah mereka berusaha meningkatkan infrastruktur, fasilitas-fasilitas." lanjutnya.
Baca juga: Ogah Beri Janji soal Ban Kapten Pelangi di Timnas, Henderson: Saya Minta Maaf ke Kaum LGBT
Rodgers menilai kedatangan Cristiano Ronaldo ke Al-Nassr menunjukkan keseriusan Arab Saudi untuk mewujudkan ambisinya tersebut.

Bahkan Rodgers menilai kedatangan Ronaldo juga bakal digunakan Arab Saudi untuk melecut kampanye kepada masyarakat untuk meraih kondisi tubuh yang prima dan produktif.
"jika Anda melihat Ronaldo dan bagaimana dia merawat tubuhnya, dia adalah pemain besar pertama yang pergi ke sana, saya pikir apa yang mereka lihat dalam kehidupan secara umum, pemain-pemain ini yang sangat fit dan profesional dapat membantu orang dalam kesehatan dan kehidupan."
"Itu juga bagian dari rencana Arab Saudi dalam hal kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Jadi ini bukan hanya tentang uang, tetapi mereka juga miliki rencana yang bisa berimbas kepada masyarakat Saudi secara keseluruhan." tutupnya.
(Tribunnews.com/Bobby)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.