Waktunya Arkhan Fikri Main di Luar Negeri, Strategi Wonderkid Thailand Bisa Jadi Rujukan
Pemain Timnas Indonesia, Ivar Jenner berharap Arkhan Firki main di luar negeri. Jangan telat, strategi Suphanat Mueanta dari Thailand bisa jadi contoh
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Timnas Indonesia, Arkhan Fikir tampil dominan dalam kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Manahan, Solo saat melawan China Taipei (9/9) dan Turkmenistan (12/9).
Pemain Arema FC itu selalu mendapat kepercayaan Shin Tae-yong untuk menempati starting XI Timnas Indonesia.
Berkat penampilan itu, Arkhan Fikri mendapat pujian dari rekannya di lini tengah Timnas Indonesia, Ivar Jenner.
Ivar Jenner yang bermain untuk Jong Utrecht maupun tim utama menilai Arkhan Fikri mengalami perkembangan signifikan dalam permainannya.
Ivar Jenner pertama kali bertemu Arkhan Fikri pada pemusatan latihan Timnas U20 Indonesia di Turki pada Oktober 2022.
Baca juga: Ivar Jenner Sebut Arkhan Fikri Punya Potensi Untuk Bermain di Klub Eropa
Dia menjalani serangkaian latihan dan laga uji coba bersama Arkhan Fikri.
"Arkhan Fikri, saya bertemu pertama kali di Timnas U20 di TC Turki," ucap Ivar Jenner usai melawan Turkmenistan, Selasa (12/9).
"Saya pikir dia lebih baik saat ini. Dia bermain lebih baik dari sebelumnya," tambahnya.
Menurut Ivar, Arkhan Fikri bisa bermain di luar negeri jika mampu meningkatkan performanya di lapangan.
Terlebih usia Arkhan yang saat ini masih berusia 18 tahun.
Rentang usia yang ideal untuk berkarier di luar negeri.
Seperti yang dilakukan pendahulunya, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Ronaldo Kwateh, dan Marselino Ferdinan.
Mereka merumput bersama klub Eropa demi mengembangkan karier sebagai pesepak bola.
Jangan sampai seperti wonderkid Thailand, Suphanat Mueanta.
Yang telat meniti karier karena usianya terus bertambah, meskipun pemain Buriram United itu telah mencicipi bermain untuk Leicester City.
Di usianya yang ke-21 tahun, Suphanat Mueanta menjalani masa peminjaman satu musim untuk menjajal Belgium Pro League atak kasta teratas sepak bola Belgia yang juga diikuti oleh pemain Timnas Indonesia, Sandy Walsh bersama KV Mechelen.
Suphanat Mueanta bergabung dengan klub papan tengah Belgia, OH Leuven.
Pada video YouTube Buriram United, Suphanat Mueanta menceritakan bagaimana penyesalannya saat dulu berada di klub Liga Inggris yang berhasil juara pada musim 2015/2016, Leicester City.
"Impian terbesar saya adalah bermain di Eropa, dan itu akan menjadi kenyataan," beber Suphanat.
"Ketika saya pergi berlatih bersama Leicester saat itu, saya berusia 19 atau 20 tahun, saya merasa sudah terlambat karena saat itu saya melihat di Leicester bahwa mereka memiliki anak-anak berusia 17-18 tahun yang berlatih dengan tim senior," tambahnya.
"Membuat diri saya merasa sudah terlambat, jadi saya punya ide, jika ada peluang, saya harus memilih Eropa dulu," jelasnya.
Strategi Suphanat tergantung dari berbagai sisi, apakah baik untuk karier pemain tersebut.
Menurutnya, jika pun merasa terlambat, tetapi punya pengalaman bermain di Eropa yang menjadi nilai plus untuk bermain di kompetisi negara lain.
Entah itu kembali ke asal, atau merintis di J League, menurut Suphanat.
"Dengan asumsi kita tidak sukses di Eropa, kalau kita kembali kami belum terlalu tua untuk bisa bermain di J.League, jadi saya ingin mencoba dulu apakah saya bisa melakukannya," tutupnya.
Untuk diketahui, Suphanat Mueanta merupakan wonderkit Thailand yang penuh dengan talenta berbakat sebagai seorang striker.
Dia jebolan akademi Buriram United, pemain termuda yang mendapatkan promosi ke tim utama dan bermain di Liga Thailand.
Dia juga menjadi pemain termuda di Liga Champions Asia.
Selain itu, Suphanat Mueanta juga pencetak gol termuda di kedua ajang di atas.
Pernyataan Suphanat mengingatkan akan karier yang dirintis oleh Egy Maulana dan Witan Sulaeman.
Setelah beberapa tahun menjajal bersaing dengan klub Eropa mereka memutuskan untuk kembali ke Tanah Air dalam usia yang yang tergolong belum cukup tua sebagai pesepak bola.
Bahkan, Witan masih diandalkan untuk kelompok usia Timnas Indonesia.
Oleh sebab itu, Ivar Jenner kembali mengingatkan, bila ada kesempatan untuk Arkhan Fikri bermain di luar negeri atau Eropa pada suatu saat nanti jangan diabaikan.
"Bila dia bisa meningkatkan performa lagi dia akan bisa bermain di Eropa suatu saat nanti," tutup pencetak gol pertama Timnas Indonesia ke gawang Turkmenistan ini.
Bagi Arkhan, dia masih ingin terus berproses, belajar, dan berprogres dalam kariernya sebagai pesepak bola.
"Saya harus belajar lagi," ucap Arkhan Kaka dikutip dari BolaSport.
"Saya juga masih 18 tahun, jadi ke depannya harus belajar, berproses dan berprogres," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)