Duel Grup G Liga Champions Panas di Luar Lapangan, Suporter Young Boys Sindir Manchester City cs
Kelompok suporter klub Young Boys menyoroti lawan-lawan yang ada di Grup G Liga Champions dengan masalahnya masing-masing.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Panasnya persaingan di Grup G Liga Champions Eropa musim ini tak hanya terjadi di dalam lapangan saja.
Kemungkinan besar panasnya duel-duel antara Manchester City, RB Leipzig, Young Boys, dan Red Star Belgrad akan merembet keluar venue Liga Champions.
Hal itu tak lepas dari surat terbuka yang dibuat Ultras Young Boys saat tim kesayangan mereka menjalani duel melawan Red Star Belgrad di Liga Champions, Selasa (19/9/2023) malam, WIB.
Ultras Young Boys tak puas timnya berada di Grup G bersama dengan tim-tim yang punya masalah besar di mata mereka.
Melalui surat terbuka tersebut, mereka menjabarkan masalah-masalah yang menjadi sorotan selama menjalani laga Liga Champions Eropa kali ini.
Pundit sepak bola asal Swiss, Craig King mengunggah surat terbkuka dari Ultras Young Boys tersebut.
"Laga-laga ini bisa menjadi sangat bagus, tetapi alih-alih merencanakan perjalanan, Young Boys fans mendapati hal-hal yang kurang mengenakkan," bunyi penggalan surat tersebut.
"Bisnis sepak bola milyaran Euro tumbuh makin besar, ditambah lagi dengan iklan dan monster yang tak mengenal moral."
"Seluruh negeri melakukan pencucian uang dengan mengambil alih klub besar dan kecil, Piala Dunia diberikan kepada negara yang bermasalah pada demokrasi dan hak asasi manusianya."
"Mereka ingin untung dari sepak bola dengan mengubahnya menjadi media iklan permanen," sambungnya.
Setelah itu, Ultras Young Boys menjabarkan masing-masing masalah yang dimiliki para pesaing di Grup G.
RB Leipzig
Menurut mereka, RB Leipzig menjadi salah satu sumber masalah terbesar.
Pasalnya klub tersebut menjadi sarana terbesar sebuah iklan produk dengan tanpa menyembunyikannya lagi.
Mereka tak puas dengan bagaimana cara RB Leipzig dibangun dan dioperasikan hingga saat ini.
"Grup G Liga Champions menjadi simbol paling sempurna dari hal-hal di atas. Sebagai awalan, ada klub yang menjadi papan iklan hidup. Bahkan itu menjadi awal pendirian klub tersebut," tulis Ultras Young Boys.

Manchester City
Mereka juga tak segan memberikan sorotan kepada Manchester City.
Ultras Young Boys menuding Manchester City dijadikan sebagai tempat pencucian uang oleh sang pemilik.
Ditambah lagi pemilik Manchester City juga erat kaitannya dengan tindakan-tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
"Setelah mengamati lebih dekat, Manchester City terlibat dalam pencucian uang dalam dunia olahraga untuk kepentingan Uni Emirat Arab," ujar Ultras Young Boys.
"Mereka juga memiliki isu tentang hak asasi manusia di sana," sambungnya.

Red Star Belgrad
Lawan yang sudah dihadapi oleh Young Boys, Red Star Belgrad juga tak luput dari kecaman.
Mereka menganggap Red Star Belgrad atau Crvena Zvezda memiliki masalah yang tak kalah besar.
Ultras Young Boys menyoroti Red Star Belgrad yang mau menerima perusahaan Gazprom sebagai sponsor utama.
Mereka memandang Gazprom adalah pihak utama yang menjadi sponsor perang Rusia di Ukraina.
"Bahkan klub Red Star Belgrad dan sponsor mereka, Gazprom, yang merupakan pendukung perang Rusia melawan Ukraina," sindir para suporter.
"Itu menunjukkan sepak bola sekarang bahkan sudah lebih kotor lagi. Perdagangan, korupsi, pencucian yang dan perbudakan modern tidak hanya menjadi makanan sehari-hari para klub."
"Pihak UEFA dan FIFA juga menjadi bagian tak terpisahkan dari hal tersebut dalam beberapa tahun terakhir," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.