Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Sama-sama Kece, Gaya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat Pakai Baju Khas Arab Bikin Terpana

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sama-sama pernah memakai pakaian khas Arab dalam perjalanan karier mereka.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Sama-sama Kece, Gaya Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo saat Pakai Baju Khas Arab Bikin Terpana
Kolase Tribunnews/AFP
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sama-sama pernah mengenakan pakaian khas Arab. CR7 mengenakannya saat berkarier di Liga Arab Saudi bersama Al Nassr. Sedangkan Messi memakainya saat menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar. 

Bisht adalah  sebuah jubah yang lebih sering dipakai oleh Emir atau bangsawan dan menteri serta orang penting di Qatar ketika ada hari besar nasional.

Dengan pemberian kain bisht kepada Messi, seolah menandakan bahwa pemain berjuluk La Pulga tersebut sudah menjadi seorang legenda dengan kehormatan tertinggi setelah meraih trofi Piala Dunia 2022.

Dahulu, bisht dikenakan oleh orang Bedouins atau orang Badui, suku pengembara di Jazirah Arab, saat musim dingin.

Bahannya mirip bahan kain karung untuk melindungi pemakainya dari air hujan.

"Bisht pertama kali dijahit di Persia. Orang Saudi diperkenalkan pada bisht saat pedagang bisht datang ke tanah suci untuk haji atau umrah," kata Abu Salem, penjahit Saudi asal Al-Ahsa, dikutip dari Arab News.

Kini bisht hanya dikenakan di acara khusus dan penting seperti pernikahan, festival, wisuda, dan Hari Raya Idulfitri.

Sehelai bisht bisa berharga sangat mahal karena sulaman emas, perak, tembaga, dan kain sutra yang digunakan dalam pembuatannya, seperti dikutip dari laman National Clothing.

Baca juga: Situs Dewasa Goda Bodyguard Lionel Messi, Tawarkan Rp380 Juta untuk Satu Konten Video

BERITA TERKAIT

Satu bisht berkisar dari sekitar Rp 415 ribu hingga Rp 82,9 juta.

Bisa jadi jubah yang dipakai Messi harganya di atas itu.

"Bisht hitam dengan sulaman emas adalah yang paling populer setelah bisht krem dan putih. Baru diperkenalkan di '90-an. Bisht biru, marun, abu-abu biasanya dipakai anak muda. Yang tua tetap pakai warna hitam, cokelat, dan krem," kata Abu Salem.

Kain yang digunakan untuk membuat bisht, juga kini menjadi simbol perayaan, spesial, dan memberikan kesan mewah. Karena tidak lagi dibuat dari kain tebal, bisht tidak lagi umum berfungsi menghangatkan.

Royal bisht contohnya, dirancang khusus untuk pangeran, politisi, dan orang kaya. Karena itu, harganya umumnya paling mahal.

"Orang kaya biasanya pakai bisht warna hitam, madu, krem, dan krem muda. Mereka selalu pakai bisht buatan tangan dan menggunakan benang emas atau perak, kadang kombinasi keduanya," jelas Abu Salem.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas