TRIBUNNEWS.COM- Presiden La Liga, Javier Tebas memastikan Kylian Mbappé akan bermain di Spanyol pada 2024.

Pihak Qatar khawatir penundaan perpanjangan kontrak Kylian Mbappe dengan PSG adalah bagian dari strategi Real Madrid untuk mengontraknya dengan status bebas transfer pada pertengahan tahun depan.

"Satu babak lagi dan selesai... Masa depan Kylian Mbappe akan berada di Liga Spanyol untuk musim 2024-25 dan kemungkinannya lebih dari 70 atau 80 persen", kata Javier Tebas dikutip dari TyC Sports.

Penyerang Prancis itu menjadi berita dalam beberapa jam terakhir setelah cedera yang disebabkan oleh pemain Argentina Leonardo Balerdi dalam PSG vs Olympique de Marseille, untuk Ligue 1.

"Yakin, yakin, tidak. Tapi itu adalah takdir baginya, pastinya. Saya kira tahun depan akan lebih dari 70 atau 80 persen," kata Tebas dalam wawancara dengan Movistar Plus+.

Tujuan utama PSG bukanlah kehilangan Mbappe secara gratis dan oleh karena itu pihaknya akan berupaya memperpanjang kontraknya, yang akan berakhir pada Juni 2024, untuk satu musim lagi.

Meski tawaran 120 juta dari Real Madrid tidak terwujud pada bursa transfer terakhir, pihak Qatar khawatir hal itu merupakan bagian dari strategi untuk mengontraknya dengan status bebas transfer pada pertengahan 2024.

Di luar segalanya, satu-satunya hal yang pasti saat ini adalah bahwa ketegangan terus berlanjut mengenai masa depan striker Prancis tersebut, yang karena menolak ditransfer atau memperbarui kontraknya dipisahkan dari tur pramusim dan kemudian diampuni, untuk menjadi kunci dalam presentasi pertama dari tim.

Mengenai hubungannya dengan Florentino Pérez, presiden Real Madrid, Tebas mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan rekonsiliasi "karena ini adalah masalah budaya."

"Ada perbedaan yang sangat besar dalam apa yang kita pikirkan tentang sepak bola profesional Eropa. Tidak ada kemungkinan kesepakatan jika kita harus menerima, dari pihak saya dan sebagian besar klub di Liga Spanyol, bahwa klub-klub besar adalah yang utama. yang harus menandai takdir, masa depan, distribusi uang industri sepak bola Eropa,” tutupnya.