Kemenangan Jadi Hal Langka bagi AS Roma, Nasib Jose Mourinho Masih Aman
Masa depan Jose Mourinho bersama AS Roma masih aman meski tim asuhannya jarang mendapatkan kemenangan pada awal Liga Italia musim ini.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kapal AS Roma yang berguncang hebat pada awal musim ini membuat sang nahkoda, Jose Mourinho gundah.
Ia juga bingung mengapa laju tim asuhannya tak bisa stabil.
Padahal perjuangan AS Roma di semua kompetisi baru saja dimulai.
Nasib mereka di Liga Italia barangkali menjadi perhatian terbesar.
Dari enam pekan kompetisi domestik, AS Roma cuma bisa berada di posisi ke-16.
Artinya mereka hanya dua tingkat di atas zona degradasi.
Kemenangan bak menjadi hal yang langka bagi Giallorossi.
Sejauh ini mereka hanya bisa meraih satu kemenangan saja.
Baca juga: Uang Kompensasi Pemecatan Jose Mourinho Capai Rp1,4 Triliun, AS Roma yang Terbaru
Sebenarnya satu-satunya kemenangan yang diraih AS Roma terbilang sangat meyakinkan.
Mereka bisa berpesta 7 gol ke gawang Empoli yang menjadi lawan saat itu (17/9).
Sayangnya hal positif tersebut tak bisa dilanjutkan Paulo Dybala dan kolega.
Mereka kesulitan mendapatkan angka penuh dalam dua laga selanjutnya.
Bahkan saat melawan Genoa, mereka malah kalah telak 4-1.
Padahal dari sisi materi pemain, pasukan Jose Mourinho jelas lebih mentereng.
Capaian minor tersebut membuat masa depan Mourinho di Olimpico diguncang kabar tak sedap.
Namun hal tersebut bisa dikatakan cuma angin lalu.
Dikutip dari Cult of Calcio, pemilik AS Roma tak punya bayangan untuk memecat Mourinho.
Keluarga Friedkin (pemilik AS Roma) masih mempunyai harapan besar dengan pelatih asal Portugal tersebut.
Mereka juga tak ingin bertaruh dengan mengangkat pelatih baru di tengah musim bergulir.
Padahal bisa saja Keluarga Friedkin melakukan itu.
Pasalnya ada cukup banyak pelatih beken yang saat ini tak memiliki klub.
Nama Antonio Conte barangkali menjadi yang teratas disebutkan.
Conte bisa menjadi favorit lantaran pengalaman seabrek melatih di Italia.
Juventus dan Inter Milan menjadi puncak kesuksesan Conte menjadi pelatih di Negeri Pizza.
Akan tetapi opsi memilih Conte juga bukan tanpa risiko.
Ia adalah pelatih idealis yang tak mau disetir.
Kemauan kerasnya dalam urusan pemilihan pemain juga bisa menjadi bumerang.
Sebagaimana diketahui kondisi AS Roma saat ini sedang tak stabil.
Mereka perlu menjual beberapa pemain bintang untuk mendapatkan uang.
Nah, Antonio Conte cukup antipati dengan hal tersebut.
Ia sudah menunjukkan sikapnya itu kala masih berada di Inter Milan.
Conte langsung cabut saat Inter mulai mempreteli para pemain bintangnya.
Daripada memilih Conte dengan konsekuensi seperti itu, opsi mempertahankan Mourinho menjadi lebih realistis.
Apalagi Mou memiliki toleransi tinggi dengan kondisi klub.
Ia legawa tak berbelanja pemain bintang untuk mengganti penggawa yang pergi.
Mou menerima kondisi sulit itu dengan terus berjuang.
Meskipun pada awal musim ketiganya ini, langkah Mourinho tertatih bersama AS Roma.
(Tribunnews.com/Guruh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.