David Beckham Mengungkap Kartu Merah Piala Dunia 1998 Masih Menyakitkan, Membuat Dia Merasa Stres
Legenda sepak bola Inggris, David Beckham telah mengungkapkan rasa sakit yang dia rasakan menyusul kartu merah yang diterimanya di Piala Dunia 1998.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Legenda sepak bola Inggris, David Beckham telah mengungkapkan rasa sakit yang dia rasakan menyusul kartu merah yang diterimanya di Piala Dunia 1998.
David Beckham mengatakan bahwa Dirinya diusir wasit di Piala Dunia itu telah membuatnya berantakan.
Pengungkapan ini terkandung dalam serial dokumenter Netflix baru berjudul "Beckham", yang akan dirilis pada hari Rabu.
Di mana Beckham mantan gelandang Inggris itu mengenang kembali kariernya termasuk sempat bermain di Manchester United dan Real Madrid.
Hal ini juga terlihat dari pernikahannya dengan penyanyi Spice Girls yang menjadi perancang busana Victoria.
Beckham, kini berusia 48 tahun dan salah satu pemilik waralaba MLS Inter Miami.
Beckham dikeluarkan dari lapangan karena menendang bagian belakang kaki Diego Simeone saat pertandingan babak 16 besar Piala Dunia melawan Argentina.
Inggris kemudian kalah dalam pertandingan tersebut setelah adu penalti.
Beckham secara luas disalahkan atas kekalahan tersebut dalam reaksi publik yang membuatnya berulang kali diejek oleh penggemar saingannya ketika beraksi untuk Manchester United pada musim berikutnya.
Dalam film dokumenter tersebut, Victoria Beckham mengatakan pelecehan yang terus berlanjut membuat suaminya "benar-benar mengalami depresi klinis".
Ketika itu, Beckham pria berusia 23 tahun itu mencoba mengatasi dampaknya dan menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya pada Maret 1999.
Beckham mengakui peristiwa tersebut menimbulkan dampak buruk pada diri saya yang saya sendiri tidak pernah menyadarinya.
Dia berkata: "Saya berharap ada pil yang dapat Anda minum yang dapat menghapus kenangan tertentu. Saya membuat kesalahan bodoh. Itu mengubah hidup saya," katanya dikutip dari AFP.
"Kami berada di Amerika (berlibur setelah Piala Dunia), baru saja akan melahirkan bayi pertama kami, dan saya berpikir, 'kami akan baik-baik saja. Dalam satu atau dua hari orang-orang akan lupa'."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.