TRIBUNNEWS.COM- Olivier Giroud akan membingkai jersey kiper yang dipakai saat dia melakukan penyelamatan gemilang di menit-menit akhir saat AC Milan mengalahkan Genoa 1-0 dalam lanjutan Serie A (8/10).

Kemenangan di Stadion Luigi Ferraris, Genova tersebut membawa AC Milan yang diperkuat Giroud ke puncak klasemen sementara.

Giroud, Striker berusia 37 tahun ini telah berkali-kali menjadi pahlawan Rossoneri dengan gol-golnya di menit-menit akhir.

Namun, striker asal Prancis ini tidak pernah harus mengenakan sarung tangan, alias jadi kiper, dan menyelamatkan mereka di ujung lapangan.

Ini terjadi setelah kiper Mike Maignan diusir langsung dari lapangan setelah melakukan pelanggaran di luar kotak penalti terhadap Caleb Ekuban.

Karena kuota pergantian pemain sudah habis, Giroud terpaksa berganti jersey kiper di menit ke-98.

Meski waktu tinggal beberapa menit. Yang pertama, Giroud menghadapi ujian berat ketika kubu lawan mendapat tendangan bebas di luar kotak penalti, dalam posisi menguntungkan.

Untungnya, gawang Giroud tertolong setelah tendangan lawan hanya membentur mistar gawang.

Yang kedua, dia tak bisa mengandalkan gawang lagi.

Kali ini, kubu tuan rumah melakukan serangan terakhir, yang berbahaya. Dan Giroud, dengan instingnya, gagah berani keluar dari sarang menjemput bola.

Dia mengambil risiko dengan duel memakai tangan saat pemain lawan akan menendang bola, dan kemudian dirinya berhasil memeluk, mengamankan bola.

Seiring dengan itu, peluit akhir berbunyi. Milan pun mengamankan kemenangan 0-1 lewat gol semata-wayang Christian Pulisic di menit ke-87.

"Saya tidak pernah mengalami momen seperti ini!" kata Giroud sambil tertawa senang, kepada Sky Sport Italia.

"Saya sangat bangga dengan tim, kami berjuang hingga akhir, saya melakukan penyelamatan yang bagus!

Saya juga beruntung dengan mistar gawang. Kami bertarung seperti singa dan saya sangat senang untuk para penggemar," ujarnya di Football Italia.

Apakah melakukan penyelamatan tersebut memacu adrenalin yang sama seperti saat mencetak gol?

"Hampir, saya tidak yakin apakah itu akan menjadi sundulan atau tidak, jadi saya pikir pergi saja dan lebih baik berada di sana daripada tetap berada di garis gawang.

Saya tidak memiliki gerakan seperti seorang penjaga gawang, tetapi itulah yang saya rasakan. Itu benar-benar melukai lengan saya, tetapi tidak apa-apa," ujarnya.

Mengapa Anda yang harus menjadi penjaga gawang?

“Saya pikir saya yang paling tinggi jadi saya yang dipilih. Sebagai seorang anak, saya suka menjadi kiper. Saya merasakan emosi khusus ketika melakukan penyelamatan, hampir seperti sebuah gol,” kata Giroud.

Milan kalah 5-1 dari Inter dalam Derby della Madonnina, namun kini unggul dua poin atas rival sekota mereka di puncak klasemen, setelah memenangkan empat laga terakhir Serie A.

"Kami tidak pernah menyerah, kami mendapat tamparan di wajah, tetapi yang terpenting adalah pertandingan berikutnya. Kami mengangkat kepala kami, meningkatkan standar dan berada di puncak klasemen."

Giroud bersikeras untuk memberikan wawancara setelah pertandingan dengan mengenakan seragam Maignan. "Saya menyimpan jersey ini sekarang, saya akan membingkainya!," ujar sang striker. (Tribunnews/den)