Setelah pertandingan, Messi berbicara kepada para wartawan dan menyindir sang pemain.

"Tidak, tidak. Sejujurnya, saya tidak melihatnya. Mereka mengatakan kepada saya di ruang ganti bahwa ada pemain Paraguay yang meludahi saya.
Yang benar adalah, saya tidak tahu siapa dia... Saya tidak tahu siapa anak ini," katanya.

Messi juga mengatakan bahwa ia tidak ingin memberikan banyak perhatian pada situasi tersebut dan lebih baik membiarkannya berlalu begitu saja.

Pelatih Argentina, Lionel Scalloni juga tak mau memperpanjangnya.

“Saya tidak melihatnya. Saya tidak memikirkan sesuatu yang tidak saya lihat, tetapi jika dia melakukan itu, itu tidak benar. Jika dia melakukan itu, itu salah," katanya.

Argentina secara keseluruhan mendominasi permainan dengan penguasan bola mencapai 74,8 persen.

Tim Tango melepaskan 15 upaya tendangan ke gawang, dengan hanya empat yang mengenai sasaran, dan membuahkan satu gol.

Gol semata wayang Albiceleste lahir diawali dari tendangan sudut.

Bola dieksekusi Rodrigo de Paul, dan melambung melewati kerumunan pemain di depan gawang.

Di luar tiang jauh, datanglah Otamendi yang langsung melepaskan tendangan voli. Bola pun meluncur deras menjebol gawang Venezuela.

Argentina mendapat sejumlah peluang setelah itu. Menit ke-24 misalnya, Jualian Alvarez melepaskan tendangan dari sisi kanan kotak penalti, yang masih bisa diamankan kiper Paraguay, Carlos Miguel.

Ketika Messi masuk di menit ke-53 menggantikan Julian Alvarez, tim Tango semakin mendominasi permainan. Dan Messi punya kans untuk mencetak gol.
Di masa injury time, La Pulga melepaskan tendangan yang sayangnya masih membentur tiang. Pertandingan pun berakhir dengan skor 1-0.

Kemenangan ini memantapkan posisi Argentina di puncak klasemen zona CONMEBOL dengan sembilan poin dari tiga laga.

Terpaut dua poin dari Brasil di peringkat dua.