TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Liverpool, Mohamed Salah menyatakan permohonan emosional kepada para pemimpin dunia untuk mengakhiri penderitaan yang kini tengah dirasakan warga Gaza.

Melalui media sosialnya, Mohamed Salah berbicara melalui video yang dibagikannya soal peristiwa panas yang terjadi di Timur Tengah saat ini.

Pemain asal Mesir itu juga berbicara tentang dampak buruk dari meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas.

Baca juga: Jihad Islam Palestina Bantah Tuduhan Israel soal Pelaku Serangan di RS Gaza

"Tidak selalu mudah untuk berbicara seperti ini," kata Salah dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

"Terlalu banyak kekerasan dan kebrutalan yang memilukan."

"Peningkatan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir sungguh tidak tertahankan untuk disaksikan. Semua kehidupan adalah suci dan harus dilindungi."

"Pembantaian harus dihentikan. Keluarga-keluarga terpecah belah," sambungnya.

Dalam 24 jam terakhir, ratusan orang tewas akibat ledakan di sebuah rumah sakit yang penuh dan sesak di Kota Gaza.

Para pejabat Palestina mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh serangan udara Israel menurut Laporan BBC yang ditulis David Gritten.

Namun, pihak Israel berdalih bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh Jihad Islam Palestina, yang mana tuduhan tersebut dibantah oleh kelompok militan Palestina tersebut.

Pesawat tempur dan artileri Israel telah memborbardir Gaza sebagai respons terhadap serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober lalu oleh kelompok militan Palestina, Hamas.

Insiden itu menewaskan sekitar 1.400 orang.

Hingga kini, lebih dari 3.000 orang dilaporkan tewas akibat serangan di Gaza.

Mo Salah bisa dikatakan sebagai satu di antara tokoh ikonik dunia olah raga dari Timur Tengah.