Tak Cuma Modal Ngeluh dan Koar-koar, Shin Tae-yong Temukan Solusi Masalah Klasik Timnas Indonesia
Shin Tae-yong memberikan bukti berupa solusi atas masalah klasik Timnas Indonesia yang pernah dikeluhkannya beberapa tahun lalu.
Penulis: Drajat Sugiri
Menariknya, debut Ramadhan di skuad Garuda kurang memuaskan.
Tahun lalu saat FIFA Matchday melawan Curacao dia hanya diberikan kesempatan bermain 15 menit dan kembali ditarik setelah turun jadi pemain pengganti.
Sambil kembali ke bangku cadangan dia terlihat menangis dan kecewa atas penampilannya.
Namun, pendekatan Shin Tae-yong benar-benar terbukti berhasil dalam mengembangkan pemainnya.
Sananta kemudian dimatangkan di Timnas U-23 Indonesia dan didik langsung oleh Shin Tae-yong.
Saat ini penyerang Persis Solo ini dalam performa yang apik di Timnas senior dibuktikan dengan empat gol dari enam pertandingan.
Proyek terakhir di sektor striker bagi Shin Tae-yong adalah mematangkan Hokky Caraka.
Masih berusia 19 tahun, Hokky juga sempat mendapatkan didikan keras lewat program Garuda Select.
Mental pemain ini juga semakin solid setelah menjalani TC panjang Timnas U20 Indonesia.
Setelah TC tersebut, dia kembali ke klub dan mulai menunjukkan kapasitasnya.
Bersama PSS Sleman musim ini pemain asal Gunungkidul ini menyumbangkan dua gol dari 13 pertandingan.
Hal ini tentu tidak bisa dipandang remeh karena sebagai pemain muda dia harus bersaing dengan pemain termasuk mencuri posisi Yevhen Bokhashvili dari tempat utama.
Dengan tangan dingin Shin Tae-yong, tiga striker lintas umur ini mulai dimaksimalkan karena mereka akan dihadapkan dengan turnamen penting selanjutnya.
Terdekat Timnas Indonesia akan berjuang di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.