Sergio Ramos Nyaris Permalukan Real Madrid saat Sevilla Tahan Imbang Real Madrid 1-1
Sergio Ramos menunjukkan dirinya masih merupakan bek terbaik di La Liga. Pemain berusia 37 tahun ini tampil dengan penuh semangat .
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Sergio Ramos menunjukkan dirinya masih merupakan bek terbaik di La Liga. Pemain berusia 37 tahun ini tampil dengan penuh semangat untuk membantu Sevilla meraih hasil imbang 1-1 kontra mantan klubnya, Real Madrid dalam pekan kesepuluh La Liga di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla (22/10).
Sergio Ramos memainkan pertandingan pertamanya melawan Madrid sejak kembali ke Liga Spanyol bulan lalu bersama Sevilla, yang tak lain adalah klub masa kecilnya.
Tuan rumah, Sevilla unggul pada menit ke-74 setelah David Alaba melakukan gol bunuh diri.
Gol ini berawal dari umpan silang Marcos Acuna dari sisi kiri. Alaba yang berada di bawah tekanan Youssef En-Nesyri kemudian justru mengarahkan bola ke gawang sendiri.
Tapi keunggulan Sevilla tidak bertahan lama. Empat menit usai gol, Madrid mencetak gol balasan untuk menyamakan kedudukan. Tendangan bebas Toni Kroos dituntaskan Dani Carvajal dengan sundulan.
Ramos memulai kariernya bersama Sevilla namun kemudian pindah ke Madrid, di mana ia memenangkan 22 trofi dalam 16 musim - termasuk empat gelar Liga Champions - sebelum hengkang pada 2021.
Setelah dua tahun yang membuat frustrasi dengan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, mantan bek Spanyol itu kembali ke Sevilla.
Ramos menggagalkan satu tembakan yang mengarah ke gawang yang dilakukan oleh mantan rekan setimnya, Toni Kroos, di babak pertama. Sang bek tengah juga memiliki dua kesempatan mencetak gol di menit-menit akhir yang hampir saja memberikan kemenangan bagi tuan rumah.
Ramos, yang telah mencetak beberapa gol besar dalam karirnya bersama Madrid, hampir saja mencetak gol kemenangan melalui dua sundulan dengan skor 1-1. Kepa mampu menepis bola ke tiang gawangnya, dan Ramos kemudian mengirim bola melambung tinggi melalui sundulan keduanya di masa tambahan waktu.
Ketika peluit akhir ditiup, Ramos memeluk pelatih Madrid, Carlo Ancelotti. Sehari sebelum pertandingan, Ancelotti melontarkan pujian kepada mantan pemainnya itu, dengan mengatakan bahwa gol penyeimbang Ramos pada masa tambahan waktu di final Liga Champions 2014 merupakan momen penting dalam kariernya.
"Saya senang bisa bertemu dengannya lagi," ujar Ancelotti tentang Ramos setelah pertandingan. "Saya menyapanya dan mendoakan yang terbaik untuknya."
Laga itu juga diwarnai dengan dua gol Madrid, masing-masing oleh Fede Valverde dan Jude Bellingham, yang kemudian dianulir oleh wasit.
Ancelotti pun mempertanyakan kinerja wasit. Namun dia tak mau mengomentari lebih gamblang setelah sempat dihadiahi kartu kuning di laga tersebut lantaran dinilai protes berlebihan.
"Ironi adalah kata yang tepat. Kalau saya mengatakan yang sebenarnya di kepala saya tentang wasit, saya bisa dapat hukuman suspensi," katanya kepada Real Madrid TV.