Berbuat Usil di Laga Manchester United vs Copenhagen, Kelakuan Garnacho Dicap Kekanak-kanakan
Garnacho pun dinilai bertingkah seperti anak kecil karena keusilannya merusak titik putih penalti.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
![Berbuat Usil di Laga Manchester United vs Copenhagen, Kelakuan Garnacho Dicap Kekanak-kanakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aksi-usil-alejandro-garnacho-di-laga-manchester-united-vs-copenhagen.jpg)
Sebab wasit sedang berdebat dengan para pemain Manchester United tentang hukuman penalti tersebut.
Buntut aksi usilnya tersebut, Garnacho dapat kecaman dari eks pemain Arsenal yang bernama Kim Kallstrom.
Ia mengecam tindakan usil Garnacho tidak mencerminkan pesepakbola profesional.
Garnacho pun dinilai bertingkah seperti anak kecil karena keusilannya merusak titik putih penalti.
"Sikap yang buruk sekali. Entahlah, sangat kekanak-kanakan," ucap Kallstrom, dikutip dari Daily Mail pada Rabu (25/10/2023).
![HAPUST TITIK PENALTI- Alejandro Garnacho berusaha menghapus titik penalti sebelum Andre Onana melakukan penyelamatan gemilang. Alejandro Garnacho secara sengaja menghapus titik tendangan penalti di gawang Manchester United. Saat itu, penalti belum diputuskan. Dan wasit masih berdebat dengan para pemain.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/garnacho-hapus-titik-penalti.jpg)
Jurnalis olahraga Swedia, Olof Lundh, menanggapi pernyataan Kallstrom.
Ia mengatakan, Garnacho seharusnya mendapatkan hukuman.
Di samping itu, pelatih Man United, Erik ten Hag, dan juru racik Copenhagen, Jacob Neestrup, tak menyadari perusakan titik putih yang dilakukan Garnacho.
"Saya tidak melihatnya. Wasitu mungkin juga tak melihatnya. Jadi, saya tidak tahu," ucap Ten Hag kepada TNT Sports.
Sementara itu laporan surat kabar Norwegia VG menyebut bos Copenhagen, Neestrup, murka dengan keusilan Garnacho.
Ia mengklaim bahwa remaja Argentina tersebut seharusnya diberi kartu merah langsung.
Menurutnya, Garnacho bertindak tidak sportif, dan sebagai konsekuensinya, ia seharusnya mendapatkan larangan bermain selama tiga pertandingan.
Neestrup berkata, "Pertanggungjawabannya ada pada wasit dan asosiasi, yang harus memberikan kartu merah untuk perilaku seperti itu, dan jika itu dilakukan, maka orang-orang akan berhenti melakukannya."
(Tribunnews.com/Ipunk)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.