Pep Guardiola Kritik Lapangan yang akan Dipakai Man City Memakai Rumput Sintetis, Ini Alasannya
Pep Guardiola, pelatih Manchester City kritik lapangan yang dipakai menggunakan rumput sintetis.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Pep Guardiola, pelatih Manchester City kritik lapangan yang dipakai menggunakan rumput sintetis.
Pep Guardiola mengantisipasi dengan kondisi rumput sintetis yang dipakai untuk pertandingan Manchester City melawan Young Boys.
Pep Guardiola mengkritik permukaan buatan Stadion Wankdorf, tempat Manchester City akan bermain melawan Young Boys di Liga Champions.
Dia menyatakan secara “akal sehat” bahwa rumput lebih baik untuk sepak bola.
Manchester City biasanya berlatih di rumah sehari sebelum pertandingan tandang Eropa, namun karena lapangan sintetis di Berne mereka tiba di sana pada hari Selasa untuk membiasakan diri dengan permukaan stadion terbesar kedua di Swiss.
“Rumputnya lebih baik [dibandingkan permukaan buatan],” kata Guardiola.
“Karena 99,9 persen tim yang bermain di level tinggi bermain di lapangan rumput, jika tidak UEFA dan FIFA akan memutuskan bermain di lapangan buatan. Menurut saya, itu masuk akal".
"Ini adalah apa adanya. Jika UEFA mengizinkan pertandingan dimainkan di sini, itu karena kondisinya bagus. Itulah salah satu alasan kami tidak pernah berlatih [untuk memastikan kami memiliki permukaan sendiri] namun ini adalah pengecualian".
“Itulah sebabnya kami melakukan perjalanan di pagi hari agar para pemain bisa merasakan permukaannya – bagaimana bola berlari, bagaimana bergerak ke kiri, kanan, ke belakang, ke depan. Kami akan mencobanya dan para pemain akan segera mengetahuinya.”
Guardiola ditanya apakah ada kemungkinan lebih besar terjadinya cedera di lapangan dengan rumput sintetis.
“Saya tidak tahu,” katanya.
“Mudah-mudahan tidak untuk kedua belah pihak, tapi saya tidak tahu. Kami tidak terbiasa dengan hal itu".
"Tim mana pun yang bermain di sini belum terbiasa. Cocok dengan Liga Swiss dan di Liga Champions tim-tim yang datang ke sini harus beradaptasi. Kami tidak akan menjadi yang pertama dalam situasi ini. Tapi kita harus menggunakannya sebagai keuntungan.”
City ingin mempertahankan pertahanan sempurna mahkota Liga Champions mereka melawan juara Swiss.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola melakukan pendekatan berbeda jelang laga kontra Young Boys.
Biasanya, pasukan Manchester City berlatih di City Football Academy sehari jelang hari-H, ketimbang memanfaatkan fasilitas tim tuan rumah.
Namun, kali ini dia memberangkatkan pasukan Manchester City lebih dini ke Bern, Swiss.
Pasalnya, Guardiola ingin para penggawanya lebih mengenal, dan beradaptasi dengan rumput sintesis di Stadion Wankdorf yang akan jadi arena laga.
Dua tahun lalu, Manchester United tumbang di stadion berumput sintesis ini.
"Untuk Liga Champions, lapangan seperti ini, seharusnya tidak boleh terjadi. Berbahaya," kata bek United, Luke Shaw mencak-mencak saat itu.
Pelatih United tahun 2018, Jose Mourinho juga mengkritik lapangan di stadion tersebut.
"Saya tidak mengerti bagaimana Anda bisa memainkan kompetisi klub terbaik di lapangan buatan. Beberapa orang mungkin takut cedera.
Saya memiliki beberapa pemain setelah latihan kemarin - latihan ringan - dan mereka merasakan pergelangan kaki, sakit punggung, sakit. Ini tidak mudah, terutama bagi mereka yang belum beradaptasi. Juga sedikit rasa takut dalam duel," ujar Mou kala itu. (Tribunnews/den)
Erling Haaland Merasakan Tekanan, Begini Kata Guardiola
Erling Haaland adalah sebuah teror untuk para bek lawan.
Dengan 53 gol yang digelontorkannya musim lalu, Erling Haaland membawa Manchester City asuhan Guardiola meraih treble yang bersejarah.
Namun, terlepas dari kehebatan Erling Haaland dalam mencetak gol, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, telah mengejutkan dunia sepak bola dengan komentar terbarunya.
Dalam konferensi pasca-pertandingan setelah Manchester City susah payah menekuk Brighton and Hove Albion 2-1, Guardiola menyoroti ekspektasi luar biasa yang dibebankan di pundak striker berusia 23 tahun ini.
Laga terakhir di Etihad itu berlangsung mendebarkan. Terutama mengingat City kalah beruntun dalam tiga laga domestik sebelumnya.
Masing-masing disingkirkan Newcastle United 1-0 di Piala Liga Inggris, serta ditekuk Wolverhampton 2-1, dan Arsenal 1-0 di Liga Primer.
Penyerang asal Argentina, Julian Alvarez, membuka gol untuk City di awal pertandingan, dengan Erling Haaland menambahkan gol kedua beberapa menit kemudian.
Meskipun kembalinya Haaland ke jalur gol mungkin melegakan bagi City, itu bukanlah hasil yang mendominasi berita utama setelah pertandingan.
Dalam konferensi pascapertandingan, Guardiola berbicara mengenai tekanan yang datang sebagai seorang penyerang bintang di salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia.
"Ya, ekspektasi begitu tinggi," Guardiola mengakui, "Tapi dia menanganinya dengan sangat baik. Dia tahu bahwa dia bisa saja mencetak lebih banyak gol di fase grup, dalam sembilan pertandingan Liga Primer. Dia bisa saja mencetak lebih banyak gol daripada musim lalu."
Ini adalah sebuah pernyataan yang menimbulkan pertanyaan menarik di antara para penggemar dan para pengamat. Ini merupakan sebuah pernyataan yang berani dari Guardiola, mengingat Haaland telah memimpin daftar pencetak gol terbanyak di Liga Primer.
Sang bomber telah mencetak sembilan gol dalam sembilan penampilan untuk Manchester City di Liga Primer musim ini. Tendangan kaki kirinya yang gemilang dari luar kotak penalti saat melawan Brighton menambah jumlah golnya menjadi 12 gol musim ini untuk klub, dan negara.
Meskipun statistik dan angka-angka menunjukkan kehebatan Haaland di depan gawang, komentar Guardiola menunjukkan bahwa dia yakin masih banyak lagi gol yang akan datang dari mantan penyerang Dortmund ini.
Terlepas dari klaim dan kritik, perjalanan Haaland di Liga Primer masih jauh dari kata selesai. Meskipun Haaland telah melewatkan beberapa kesempatan besar di depan gawang musim ini, ia memiliki kemampuan untuk menjadi aset yang sangat berharga bagi City.
Pernyataan berani Pep Guardiola tidak hanya menegaskan kecemerlangan Haaland, namun juga menjelaskan ekspektasi tinggi yang mengelilingi sang striker.
Haaland akan kembali jadi sorotan saat Manchester City mendatangi markas Young Boys, Stadion Wankdof, Bern, Swiss dalam pekan ke-3 Liga Champions Grup G, Kamis (26/10) dini hari.
City saat ini memimpin klasemen dengan enam poin, hasil dari dua kemenangan atas Red Star Belgrade 3-1, dan RB Leipzig 1-3.
Kendati skornya cukup meyakinkan, namun The Citizens masih jauh dari performa terbaik di dua laga terdahulu. Satu kemenangan lagi sepertinya sudah bisa memastikan mereka lolos ke babak 16 besar.
Pasalnya, hanya RB Leipzig yang poinnya paling mendekati, dengan tiga poin di peringkat dua. Sedang Young Boys, dan Red Star Belgrade masing-masing baru meraih satu poin di peringkat tiga, dan empat.
Laga kontra tim dari Swiss ini akan dipergunakan pelatih Guardiola untuk rotasi pemain, mengistirahatkan para pemain utama jelang derby Manchester akhir pekan ini.
Termasuk yang tak akan dimainkan adalah John Stones, dan Bernardo Silva, yang keduanya baru pulih dari cedera.
Manuel Akanji hampir pasti akan menjadi starter lantaran terkena skorsing untuk derbi Manchester setelah mendapat dua kartu kuning saat menghadapi Brighton.
Sedangkan Jack Grealish, Mateo Kovacic, Ederson, dan Nathan Ake bakal diturunkan dari awal setelah di bangku cadangan pada laga terakhir.
Young Boys sementara itu kendati superior di liga domestik, tapi masih keteteran berlaga di Liga Champions.
Sejak mengakhiri penantian selama 31 tahun untuk memenangkan divisi teratas Swiss, Young Boys telah mendominasi sepak bola domestik dengan meraih lima trofi dalam enam musim terakhir.
Setelah kehilangan gelar dari FC Zurich pada musim 2021-22, Young Boys berhasil meraih gelar juara di musim pertama Raphael Wicky sebagai pelatih, finis dengan selisih 16 poin dari Servette yang berada di posisi kedua.
Tim asuhan Wicky mengalahkan Maccabi Haifa 3-0 secara agregat dalam playoff untuk mencapai babak penyisihan grup Liga Champions untuk ketiga kalinya dalam sejarah.
Mereka kalah 3-1 di kandang dari RB Leipzig pada laga pembuka, sebelum meraih hasil imbang 2-2 saat tandang ke Red Star Belgrade. (Tribunnews/den)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.